Intisari-Online.com - Pada tahun 2009, Jenna Goudreau dan suaminya mengadopsi kucing evakuasi berusia delapan minggu dan menamainya Bubbles.
Bubbles tumbuh menjadi kucing yang gemuk dan menyenangkan yang sering mengikuti mereka di sekitar apartemen New York.
Kucing itu makan malam bersama mereka, merobek sofa dan mencabuti banyak benda.
Tetapi, pada tahun 2016, Bubbles mengembangkan penyakit usus besar yang parah dan hampir mati.
Baca Juga: Telinga Anda Sering Sakit Saat Naik Pesawat? Jangan Khawatir, Ini Cara Mudah Mengatasinya
Baca Juga: Kisah Pilu Bacha Bazi, Makin Tampan Anak Lelaki Makin Besar Bahayanya
Tahun sebelumnya, pasangan itu menghabiskan hampir $ 3.000 (Rp43 juta) untuk mengobatan Bubbles, mengunjungi dokter hewan dan intervensi sementara yang menyakitkan.
Satu-satunya pilihan yang tersisa adalah operasi $ 4.000 (Rp57 juta) dan sisanya tinggal dokter hewan yang mungkin memberinya suntikan untuk kehidupan normal atau mengakhiri penderitaannya.
Pasangan itu mendapatkan penghasilan yang cukup banyak dan disiplin menabung hingga mencapau $ 7.000 (sekitar Rp10 juta).
Baca Juga: Rezeki Tak Kemana, Walau Sering Tidak Dibayar Penumpangnya, Tukang Ojek Ini Tetap Bisa Naik Haji
Lalu Jenna mempertanyakan, apakah kehidupan seekor kucing rumah bernilai banyak uang?
Ibu Jenna mengira ide untuk membayar biaya pengobatan sebanyak itu sungguh hal konyol.
Namun, suami Jenna memandangnya seperti seorang pembunuh dan berkata, "Kamu akan membunuh kucing saya?"
Source | : | CNBC |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR