Kabarnya, dia mulai menyebut dirinya sebagai dewa ketika bertemu dengan politisi dan dia sering disebut sebagai Jupiter dalam dokumen publik.
Bahkan ia mengganti patung-patung dewa di kuil dengan kepalanya.
Ketika tindakan Caligula menjadi lebih memalukan, orang-orang Roma mulai membencinya.
Pada satu titik, Caligula menyatakan kepada Senat bahwa ia akan meninggalkan Roma dan pindah ke Mesir, di mana ia akan disembah.
Cassius Chaerea dari Praetorian Guards mulai merencanakan kematian Caligula.
Pada 24 Januari, 41 M, sekelompok penjaga menyerang Caligula setelah acara olahraga.
Dia ditikam lebih dari 30 kali, dan setelah kematiannya, dia dimakamkan di kuburan dangkal.
Beberapa orang mengatakan bahwa Caligula gila, tetapi para sejarawan berteori bahwa Caligula mungkin menderita epilepsi.
Teori ini didukung oleh fakta bahwa Caligula diketahui gemar berbicara dengan bulan (pernah dipercaya bahwa epilepsi disebabkan oleh efek bulan).
Sejarawan lainnya berteori bahwa Caligula mungkin menderita hipertiroidisme karena iritabilitasnya, dan cara dia menatap ke kejauhan.
Meskipun pemerintahan Caligula sebagai Kaisar berumur pendek, jelas bahwa dia memiliki pengaruh besar pada Kekaisaran Romawi.
Entah kegilaannya didorong oleh kematian ayahnya, racun, atau kondisi medis lainnya, tak ada yang tahu.
Yang jelas, Caligula, dengan kegilaannya yang aneh, tetap menjadi salah satu Kaisar Romawi yang paling terkenal sepanjang masa.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR