Saat ini ada 38 ribu TKI di Korea Selatan, sekitar 5.500 di antaranya merupaman TKI Ilegal.
TKI Korsel, Wawan Budiarto mengakui hal-hal yang diceritakan Aji Surya.
Mendengar dan melihat sendiri hal itu bisa membuatnya lebih termotivasi untuk tidak terjerumus pada kenyamanan.
Ia bahkan sudah berniat mengembangkan usahanya saat ini di Wonosobo saat pulang nanti.
"Saya ada usaha bahan bangunan saat ini," kata pria asal Wonosobo.
Baca juga: Gadis Asal Nigeria Ini Dijuluki Anak Tercantik di Dunia, Lihat Matanya
Wawan juga bercerita masalah lain TKI Korsel adalah bahasa Korea Selatan untuk percakapan sehari-hari.
Tidak sedikit TKI Korsel yang kesulitan berkomunikasi dengan manajemen perusahaan karena tidak paham percakapan.
"Jangan sampai disuruh ambil ember malah yang dibawa cangkul," ucapnya.
Kepala BP3TKI Jateng, Suparjo pihaknya terus memperbaiki pelayanan keberangkatan TKI Korsel sesuai instruksi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI).
Ia mengakui bekerja di Korsel jadi daya tarik bagi warga Jateng. Hingga Maret terdapat 14 ribu warga Jateng yang mendaftar menjadi Calon TKI Korsel.
Mereka, para CTKI, memperebutkan kuota nasional yang mencapai 5.200 tempat.
"Kami ada CBT hingga pelatihan khusus untuk TKI Korsel selama seminggu," ucapnya.
Suparjo menuturkan sudah menyiapkan beberapa program pemberdayaan TKI purna.
Ia mencontohkan beberapa program pemberdayaan TKI purna yang berhasil antara lain budidaya Jamur di Temanggung dan ternak ayam di Kabupaten Pati.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul KISAH Suka Duka TKI Korea, Gaji Rp 30 Juta Punya Mobil hingga Hobi Dugem
Source | : | Tribunjateng.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR