Sebuah kediaman Eropa kuno bagi para pelanggar hukum, Justice Center Leoben memberikan masing-masing tahanannya sel tunggal, dengan kamar mandi pribadi, dan dapur, ditambah televisi.
Bahkan ada pula fasilitas gym, lapangan basket dan area rekreasi luar ruangan akan membuat para tahanannya nyaman.
5. Penjara Aranjuez, Spanyol
Beda dari yang lain, Aranjuez adalah lembaga inovatif yang menyediakan tempat bagi anak-anak untuk menjalani tahun-tahun pertama mereka bersama orang tua yang menjadi tahanan.
Ini dilengkapi tempat tidur, juga desain kamar yang dipenuhi karakter disney.
Aranjuez memberikan tahanannya kesempatan untuk menjadi orangtua meskipun keadaan mereka seperti itu.
6. Penjara Sollentuna, Swedia
Fasilitas pemasyarakatan ini menampung para tahanan di sel-sel pribadi dengan tempat tidur yang nyaman dan kamar mandi pribadi.
Para tahanan juga memiliki pusat kebugaran, dapur, ruang bersantai yang luas lengkap dengan TV dan sofa.
BACA JUGA:Benarkah Ponsel Dengan RAM Besar Justru Bikin Komponen Cepat Rusak? Begini Penjelasannya
7. Rutan Pondok Bambu, Indonesia
Ya, khusus untuk yang satu ini, sel mewah pernah ada di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta.
Adalah sel mewah milik Artalyta Suryani alias Ayin dan Limarita alias Aling terpidana seumur hidup dalam kasus narkoba.
Pada Minggu, 10 Januari 2010 malam, anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum yang dipimpin Denny Indrayana melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II A Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Ayin tinggal bersama asisten pribadinya, Asmiyati yang merupakan terpidana dua tahun enam bulan penjara. Di dalam ruangannya terdapat perlengkapan bayi untuk anak angkatnya.
Sementara di ruangan penjara Limarita alias Aling terdapat kamar khusus berukuran 3 x 3 meter dengan memiliki televisi layar datar ukuran 20 inchi serta dinding ruangannya telah disulap dengan motif daun serta bunga.
Meja kerja mewah pun ada di sana.
BACA JUGA:Kebahagiaan Bu Slamet, Keripik Jualannya Dibeli Jokowi Hingga Diberi Bingkisan
Source | : | schoopwhoop.com |
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR