Terbukti kemudian, cinta akan doa amat membantuku melalui tahun-tahun peperangan.
Ayah, Calestin, seorang pemain biola andal, sedangkan ibuku, Josephine, seorang pianis berbakat.
Di usia 23 tahun, ibu berangkat ke Jawa dari Belanda sebagai mempelai baru. Nenek meninggal 4 bulan sebelum kelahiranku. Tapi aku mendapat warisan dari nenek. Nama Jeanne itu nama nenek, juga namaku.
Setiap liburan sekolah, aku selalu mengunjungi Kakek Henri (71) di rumah peristirahatan di lereng Gunung Ungaran, Jawa Tengah.
Kami sekeluarga berlibur bersama sepupu kami dari Batavia. Semoga di surga ada sebuah sudut kecil seperti rumah Kakek Henri di Bandungan.
Aku termasuk generasi gadis polos. Bahkan setelah usia 19 tahun pun tak tahu apa-apa mengenai seks, kecuali merasa tak enak badan sekali sebulan - waktu haid.
Setelah menamatkan sekolah menengah pertama aku memasuki sekolah guru suster Fransiskanes di Semarang.
Masuk kamp tahanan
Semula sampai tahun 1942, Hindia Belanda - kini Indonesia bakal terluput dari hiruk pikuknya PD II. Tiba-tiba terjadilah pengeboman Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941.
Setelah Singapura jatuh pada Februari 1942, kami di Jawa tahu bahwa tinggal soal waktu kapan Jepang menyerang kami.
Ayahku waktu itu berusia 48 tahun, dipanggil untuk memenuhi dinas militer. Ibu pun mengambil keputusan terbaik. Kami mengungsi ke tempat kakek.
Pada tanggal 1 Maret 1942 tentara Jepang menyerang Jawa. Meski sempat melawan, tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah. Jepang menduduki semua daerah Hindia Belanda.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR