Advertorial
Intisari-online.com - Berlokasi di bilangan Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Menara Saidah masih terlihat menjulang kokoh.
Namun bangunan 30 lantai ini terlihat mengenaskan. Tak terawat dan terkesan seram.
Menara Saidah sendiri punya sejarah panjang.
Gedung ini awalnya dibangun selama 3 tahun (1995-1998) oleh kontraktor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Hutama Karya (Persero) dengan jumlah lantai 18.
BACA JUGA:Intip Megahnya Hunian Baru Cristiano Ronaldo di Turin, Sewanya Rp600 Juta per Hari
Dulu nilai proyek ini mencapai Rp50 miliar. Tentu jika dikonversi ke tahun 2018, nilainya bisa naik belasan kali lipat.
Pemilik pertama gedung ini adalah PT Mustika Ratu atas nama Mooryati Sudibyo.
Kemudian dilelang pada 1995 dan dimenangkan oleh Keluarga Saidah dengan pemilik diserahkan kepada Fajri Setiawan, anak kelima Nyonya Saidah.
BACA JUGA:Takut Diselingkuhi? Ini Cara Mudah Menyadap Whatsapp Pasangan
Saat dimenangkan oleh Keluarga Saidah, gedung ini mengalami renovasi besar-besaran salah satunya penambahan jumlah lantai.
Namun saat ini, pemilik gedung beralih ke anak bungsu Nyonya Saidah atau suami dari artis Inneke Koesherawati.
Usangnya dinding dan kaca-kaca yang pecah pada bangunan ini menjadi suatu pemandangan biasa ketika melewati Menara Saidah yang dikabarkan miring ini.
Namun, dibalik tampilan usang dan tak terawat, gedung ini memiliki desain bangunan berkonsep romawi yang jarang dimiliki gedung perkantoran pada umumnya.
Kesan romawi muncul dari banyaknya dekorasi-dekorasi patung seperti Julius Caesar dan singa yang menghiasi area fasad serta lobi.
Menara Saidah sudah ditutup sejak sembilan tahun lalu.
Meski sudah tak difungsikan, pemilik Menara Saidah tetap menempatkan pegawai untuk menjaga gedung tersebut.
"Ada terus (yang jaga), enggak pernah sepi," kata salah satu penjaga gedung, Surahman seperti dilansir dari Kompas.com.