Advertorial
Intisari-online.com - Firma keamanan data Blancco merilis laporan teranyar bertajuk "State of Mobile Repair & Security".
Laporan ini berisi tentang daftar vendor dan model ponsel pintar dengan kegagalan manufaktur tertinggi.
Dalam laporan ini, diketahui Samsung memiliki tingkat kegagalan saat proses produksi tertinggi di antara merek lainnya.
Samsung memiliki presentase kegagalan mencapai 27,4 persen.
Posisi kedua vendor ponsel dengan tingkat kegagalan produksi tertinggi adalah Xiaomi dengan angka 14,2 persen dan ketiga diduduki oleh Motorola dengan tingkat mencapai 9,6 persen.
Dikutip dari The Inquierer, Senin (16/7/2018), riset yang dilakukan selama periode Januari hingga April lalu ini menempatkan Galaxy S7 menjadi perangkat milik Samsung yang paling sering mengalami gagal produksi.
Diikuti oleh Galaxy S7 Edge dan Galaxy S5.
Kendati demikian tidak dijelaskan alasan Galaxy S7 dinobatkan sebagai produk paling rentan saat diproduksi milik Samsung.
Tidak dijelaskan pula mengapa vendor asal Korea Selatan ini menjadi brand dengan presentase kegagalan kinerja tertinggi selama awal Januari 2018 ini.
Namun dari hasil riset ini disimpulkan bahwa masalah produksi ponsel Android paling banyak terjadi pada proses perakitan kamera, mikrofon, dan baterai.
Yang mengkhawatirkan pengguna dan produsen Android adalah sebanyak 34 persen ponsel Android mengalami masalah dengan proses produksi selama kuartal pertama 2018 dibandingkan periode yang sama tahun lalu (tahun 2017 sekitar 10 persen).
Meski begitu bukan berarti perangkat Android sangat rentan gagal produksi.
Perangkat iOS pun demikian.
Dari penelitian ini juga tercatat secara keseluruhan perangkat iOS memiliki risiko kegagalan produksi sebesar 15,2 persen dan perangkat Android sebesar 18,9 persen.
Angka ini merupakan hasil kumulasi dari seluruh merek ponsel Android. (Yudha Pratomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ponsel Apa yang Paling Bermasalah dalam Proses Perakitan?"