Maklum Sukarno akrab dengan orangtua pemudi tersebut, yang merupakan seorang Wedana di Bengkulu.
“Pak, Fat ingin minta pendapat Bapak serta pandangan Bapak tentang seorang pemuda yang ingin meminangku. Bagaimanakah sifat dan tingkah laku pemuda itu sehari-hari?” kata Fat seperti terungkap dalam buku Fatmawati, Catatan Kecil Bersama Bung Karno.
Sukarno lantas terdiam. Ia menundukkan kepala di atas meja selama beberapa menit.
Fatmawati yang bingung atas reaksi itu memberanikan diri bertanya, apakah Bung Karno sedang sakit.
Sukarno lalu mengangkat kepala, matanya berkaca-kaca.
“Begini, Fat. Sebenarnya aku sudah jatuh cinta padamu sejak pertama aku bertemu denganmu, waktu kau pertama kali ke rumahku dahulu pertama kali. Saat itu kau terlau muda untuk menerima pernyataan cintaku. Oleh sebab itu aku tidak mau mengutarakannya. Nah baru sekarang inilah aku menyatakan cinta padamu, Fat.”
Sukarno kemudian bertanya, “Apakah kau cinta padaku?”
Tentu saja Fatmawati terkejut bukan alang kepalang. Niatnya ingin minta nsihat, kok malah ditembak dengan pernyataan cinta.
Dengan penuh keheranan, ia menjawab. “Bagaimana Fat cinta pada Bapak? Bukankah Bapak mempunyai anak dan istri?”
Baca juga: Mangil, Kepala Polisi Pengawal Bung Karno yang Ternyata Tak Tahu Jika Proklamasi akan Dibacakan
Sukarno kemudian bercerita, selama 18 tahun menikah dnegan Inggit Garnasih, mereka tidak punya anak. Istri pertamanya pun diceraikan dalam keadaan masih suci.
Ia juga kerap ditanya oleh sang ibunda kapan diberi cucu lelaki, sedangkan kakak perempuannya telah punya empat putra laki-laki.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR