Dia pun akhirnya pergi bersama kakak iparnya yang seorang broker, ke India, untuk menjalani operasi.
Sayangnya, rumah Gethaa—yang ia bayar menggunakan salah satu ginjalnya—hancur dilanda gempa yang mengguncang Nepal pada akhir April tahun ini.
Bencana itu sukses membuat sebagian besar penduduk desa menjadi tunawisma dan memaksa beralih ke alkohol untuk memendam kepedihan mereka.
Baca juga: 10 Fakta Unik Nepal, Salah Satunya Pernah Disebut Sebagai Kota Ganja
Dan dalam kondisi seperti ini, perdagangan ginjal semakin giat. Meski ilegal, diperkirakan ada 10 ribu operasi gelap dengan 7.000 ginjal dijual tiap tahun.
Tidak semua pedagang ginjal bersikap baik menunggu persetujuan penduduk untuk menjual ginjalnya.
Kadang-kadang korban diculik dan dipaksa untuk menjalani operasi.
Atau, mereka dipaksa untuk percaya bahwa mereka sedang membutuhkan jenis operasi lain, dan ginjal akan dipotong tanpa sepengetahuan mereka.
Beberapa korban bahkan dibunuh untuk dua ginjal mereka.
Baca juga: Mengharukan, Dua Bocah Ini Membuat Video Agar Bisa Menemukan Pendonor Ginjal Untuk Ibunya
Sekitar tahun 2014, TIME menulis cerita tentang Kenam Tamang yang ditipu oleh menantunya sendiri.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR