Hingga akhirnya pada tahun 1751, sebuah rumah hiburan geisha memperkenalkan 'geisha wanita'.
Harus disebut lengkap geisha wanita karena saat itu hanya dia satu-satunya dan geisha merujuk pada para pria.
Saat debut pertamanya, geisha wanita ini tak laku karena dianggap aneh dan tak mampu melakukan pelayanan sebaik geisha pria.
Baca Juga: Inilah Daftar Rezeki Nomplok yang Sudah Menanti Zohri Setelah Jadi Juara Dunia Lari
Dengan adanya geisha wanita pertama ini, beberapa rumah geisha mulai merekrut wanita.
Sayangnya, butuh waktu hingga tahun 1800 bagi para geisha wanita ini untuk mendapat penghargaan dan akhirnya diakui sebagai wanita penghibur yang layak.
Baru sejak saat itu posisi geisha pria mulai tergeser dan kini semua dilakoni oleh wanita.
Namun jika Anda datang ke Jepang, Anda akan banyak menemui penduduk yang sudah tua menyebut geisha wanita dengan kata 'geiko'.
Geiko merupakan bentuk kata feminim dari geisha, karena geisha, lagi-lagi tetap merujuk para pria.
Begitulah asal-usul geisha yang kita lihat saat ini. Cukup mengejutkan, bukan?
Baca Juga: Mengintip Rumah Ridwan Kamil yang Terbuat dari 30 Ribu Botol Bekas, Harga Sewanya Rp3,5 Juta Sehari
Source | : | Listverse |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR