Sebagai senjata yang cara memakainya dengan dilempar, petir yang muncul tidak bisa dihancurkan.
Ia menyala seperti bola api yang melesat di langit, dalam pusaran halilintar, api, dan kilat.
Vajra digambarkan sebagai poros logam dengan tiga, lima atau sembilan cabang yang berasal dari bunga teratai di kedua ujungnya.
Legenda Buddha menunjukkan bahwa Shakyamuni, Sang Buddha sendiri, mengambil vajra dari Indra dan memaksanya untuk menutupnya.
Baca Juga: Kisah Hidup Gadis Kembar dalam Satu Tubuh yang Harus Bebagi Segala Hal
Hal itu dilakukan untuk mengubah vajra yang awalnya senjata merusak menjadi tongkat yang damai.
Sementara itu, simbol guntur atau halilintar sebagai alat penghancur dapat ditemukan pada banyak wacana peradaban kuno.
Mitologi tak putus-putusnya menghubungkan petir dengan dewa langit, dewa guntur, yang menggunakannya sebagai senjata.
Baca Juga: Sisi Lain Mahatma Gandhi, Tidur Seranjang Dengan Keponakan Wanitanya Untuk Menguji Kekuatan Iman
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR