"Uang lima ponan, sir," jawab saya. Itu untuk pertama kalinya ia melihat uang 5 ponsterling.
Ratu dan keluarganya akan berusaha tampak megah dalam upacara-upacara, dengan tiara dan perhiasan warisan. Namun, mereka juga selalu berusaha tampak sederhana dalam kebidupan sehari-hari, sebab mereka beranggapan rakyat tidak senang kalau mereka bidup mewah.
Di Istana Balmoral dan Sandringham umpamanya, yang merupakan milik ratu dan pengelolaannya dibiayai oleh ratu pula, pemanasan ruangan dilakukan sangat minim. Kalau kami, para pelayan, merasa kedinginan, kami dianjurkan memakai pullover saja.
Pernah pada suatu hari yang mendung, saya menyalakan tiga buah lampu yang terdapat di satu ruangan. Ratu yang pulang berjalan-jalan dengan anjing-anjing korginya lantas mematikan lampu-lampu itu dan saya tidak berani menyalakannya kembali setelah ia pergi, walaupun terpaksa gelap-gelapan.
Pangeran Charles tidak mau membuang-buang pasta gigi. la mempunyai alat dari perak yang dihiasi dengan lambang Pangeran Wales untuk menggulung tabung pasta gigi, sehingga isinya bisa dimanfaatkan sampai titik terakhir.
Ketika Duke of Gloucester (sepupu ratu) menikah, Pangeran Charles menyuruh saya menanyakan hadiah apa yang diinginkan oleh duke. Lewat sekretaris duke, diketahui bahwa sepupu ratu itu ingin tatakan piring makan yang memakai monogram.
"Baik," kata pangeran. Jadi saya memesannya selusin. Ketika tahu harganya, pangeran berteriak, "Astaga!" Lantas pangeran menyuruh saya memberinya dua saja dan sisanya dicicil dua dua setiap hari Natal, sebagai hadiah Natal.
Baca juga: Hadiah untuk Ratu Elizabeth II Tidak Diterima Bila Pengirimnya Tidak Dikenal Secara Pribadi
Ratu dan keluarganya tampaknya enggan sekali berpisah dengan milik mereka. Kita bisa mengerti bahwa mereka bangga memakai taplak meja (yang sudah sering ditisik) bekas Ratu Victoria dan peralatan makan warisan. Namun, mereka juga tidak pernab menyingkirkan pakaian bekas.
Di tingkat dua Istana Buckingham terdapat banyak sekali lemari berisi pakaian bekas ratu. Untung saja istana mempunyai banyak tempat untuk menyimpan. Selain pakaian bekas Ratu Elizabeth, juga terdapat pakaian bekas ayahnya dan bahkan seragam-seragam Edward VII.
Imperial War Museum pasti akan senang menerimanya, namun kenyataannya seragam itu sampai sekarang tetap ada di istana. Tidak pula ada yang berani meminta izin kepada Ibu suri Elizabeth untuk menyingkirkan pakaian suaminya.
Walaupun Pangeran Charles sama potongan tubuh dan ukurannya dengan saya, bukan berarti saya pernah mendapat lungsuran dari mereka. Lagi pula baik pangeran maupun ayahnya tampaknya tidak pernah mengusangkan pakaian. Soalnya, semua dibuat dari bahan yang paling baik dan dipelihara baik-baik, sehingga bagus terus.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR