Intisari-Online.com - Dua dari tiga generasi melenial tidak merasa menjadi bagian dari komunitas lokal di mana mereka tinggal.
Begitu menurut survei terbaru.
Studi yang meneliti 1.000 milenial dan 1.000 nonmilenial itu mengeksplorasi gagasan tentang komunikasi massa.
Dari situ studi menemukan bahwa 64 persen generasi milenial mengaku terputus dari kelompok mereka.
Mengapa? Sebagian besar karena mereka tidak punya banyak waktu luang.
Menurut hasil penelitian, generasi milenial hampir dua kali berpotensi mengatakan mereka tidak punya waktu untuk ngumpul bersama lingkungan mereka dibandingkan nonmilenial.
Persentasenya kira-kira sebegini: 51 persen vs 33 persen.
Satu dari lima (22 persen) mengatakan, mereka tidak berpartisipasi karena tidak berteman dengan siapa pun di lingkungan mereka.
Sementara 27 persennya mereka tidak tahu caranya.
Survei terbaru ini, yang dilakukan oleh OnePoll atas nama platform komunikasi CNote, juga menemukan, bahwa terputus dari lingkungan lokal dapat menyebabkan perasaan kesepian.
Lebih dari separuh milenial (sekitar 57 persen) yang mengaku merasa terasing dari lingkungan lokal mereka juga mengalami perasaan kesepian—akibat terasing dari lingkungan.
Pada dasarnya, masih menurut survei, mereka sangat ingin tergabung dalam komunitas-komunitas di mana mereka tinggal.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR