Sebab, selama ini dia tidak pernah memungut satu peser pun dari semua pengunjung yang datang.
Baca Juga: Sultan Brunei, Kekayaannya Mengalahkan Raja Arab Saudi namun Dengan Mudah Hamburkannya
Hobi memelihara ular, apalagi yang berukuran raksasa dalam jumlah yang banyak, tentu bukan hobi yang murah.
Namun, meskipun biaya yang dikeluarkan setiap bulan cukup mahal, dia tak pernah sekalipun terlintas untuk mengambil keuntungan atau menjual ular-ularnya.
Siapa pun yang berkunjung ke rumahnya untuk melihat ular tidak perlu membayar.
Tidak ada kotak sumbangan atau tiket. Pengunjung justru akan mendapat jamuan sebagai teman bercengkerama layaknya tamu pada umumnya.
Baca Juga: Ini Mahdis Mohammadi, Anak 8 Tahun yang Disebut Gadis Tercantik di Dunia
“Saya sama sekali tidak punya motif ekonomi kalau soal pelihara ular, cuma ingin mengenalkan masyarakat kepada ular-ular saya,” katanya.
Salah satu pengunjung, Nurhayati (50), mengaku takut saat kali pertama melihat ular-ular Munding.
Bahkan, para tamu rombongan dari SD Kutosari 4 ini sempat berteriak histeris begitu masuk dari ujung gang.
“Soalnya belum pernah lihat yang sebesar ini. Jadi kaget. Waktu pegang saja keringat dingin keluar semua,” katanya.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR