Bagi Hengari, ini adalah pengalaman pahit pribadinya.
Baca Juga: Anak Delapan Tahun Ini Diklaim Miliki Tulisan Tangan Tercantik di Dunia
Karena menjadi suku Herero dan 'berkat' sistem apartheid membuat leluhurnya terdepak ke tempat yang ganas di tepi Gurun Kalahari.
Hengari melihat garis kontinuitas yang jelas menghubungkan kesalahan masa lalu dan kemiskinan sekarang.
Genoside itu sendiri terjadi karena perlawanan atas penindasan yang terus menerus.
Pada tahun 1904, Herero mulai menyerang balik Jerman, namun koloni Jerman segera membalas dengan pembantaian kejam.
Baca Juga: Kisah Hidup Gadis Kembar dalam Satu Tubuh yang Harus Bebagi Segala Hal
Para tentara memaksa orang-orang Herero dan Nama masuk ke gurun, meracuni sumur, dan mengumpulkan ribuan orang di kamp-kamp konsentrasi.
Hal itu mengakibatkan sekitar 65.000 Herero meninggal, sebagian besar karena kelaparan, dehidrasi, dan penyakit.
Itu adalah genosida yang secara drastis mengurangi populasi suku Herero, salah satu kelompok etnis utama di Namibia.
Selama kekerasan, banyak yang melarikan diri dari negara itu.
Source | : | www.npr.org |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR