Baca juga: Angin Segar Untuk Pecinta Kopi! Studi Ini Temukan Fakta Bahwa Minum Kopi Itu Baik, Ini Alasannya…
Hadi mengaku merintis program ini sejak 2013, meski implementasi nyatanya terjadi di 2017 ketika sistem informasi di Sistem Kependudukan dan Catatan Sipil sudah siap.
Besuk Kiamat awalnya diuji coba di lima kelurahan, namun sejak Februari 2018 kemarin sudah dilakukan di seluruh 51 kelurahan di bawah wewenang Pemerintah Kota Surakarta.
Besuk Kiamat adalah satu dari sekian inisiatif pemanfaatan teknologi informasi untuk melayani warganya.
Beberapa program lain adalah Si Bapak On (Sistem Informasi Bayar Pajak Online), Sundhulan (Sistem Unggulan Administrasi Kepegawaian dengan Online), serta Perak (Perpustakaan Ramah Anak).
Program smart city seperti ini diharapkan lebih banyak muncul mengingat Surakarta terpilih mengikuti Gerakan Menuju 100 Smart City.
Melalui gerakan ini, Pemerintah Kota Solo akan dibimbing oleh tim dari Kominfo RI dalam menyusun masterplan smart city.
Saat ini, jajaran OPD di Pemerintahan Kota Surakarta sedang melaksanakan bimbingan teknis yang akan menjadi dasar pembentukan masterplan smart city di Kota Surakarta.
Semoga saja, Gerakan Menuju 100 Smart City akan mengakselerasi pelayanan yang lebih baik bagi warga di seluruh Indonesia. (Wisnu Nugroho)
(Artikel ini sudah tayang di infokomputer.grid.id dengan judul "Besuk Kiamat: Cara Pemkot Surakarta Membantu Warga di Kala Duka")
Baca juga: Jika Menyantap Nasi Goreng Buatan Istri, Bung Karno Lebih Suka Gunakan Tangan Daripada Sendok
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR