Intisari-Online.com – Dalam rangka hari ulang tahun Bhayangkara ke-72 yang jatuh tepat pada hari 1 Juli, berikut ini Intisari tayangkan kembali artikel berjudul "Panglima AKRI: Komdjenpol Drs. Hoegeng Iman Santosa" yang ditulis oleh Edward Linggar G di majalah Intisari edisi Juni 1969.
--
Tahun 1958. Waktu itu sore menjelang magrib. Sebuah sedan hitam keluar dari kota Medan menuju ke arah utara, Binjai.
Meluncur melewati daerah-daerah pegunungan yang penuh dengan tikungan-tikungan, sepi, di sekelilingnya hutan-hutan melulu.
Pengemudi yang berpakaian preman, sendirian saja di belakang setir, bersiul-siul menikmati udara sejuk dan keindahan alam meskipun ia ke Binjai tidak untuk berpiknik tapi melakukan dinas.
Tapi tiba-tiba … “dorr…. singgg” Kesunyian yang indah itu dipecahkan oleh sebuah ledakan tajam yang menggema, memantul pada dinding-dinding pegunungan.
Suara tembakan yang jelas diarahkan ke mobil tersebut kaena nyaris menyerempet kaca depannya.
Pengemudi mobil itu, ia adalah Pak Hoegeng, sadar akan bahaya dan dengan gerak reflek menginjak rem.
Baca juga: Inilah 9 Universitas Terbaik Indonesia 2018, Adakah Almamater Anda?
Ragu-ragu sejenak, memutar kendaraan pulang ke Medan atau maju terus.
Ada kemungkinan penghadangan yang lain di depan maupun di belakang.
Akhirnya keputusan melesatkan kendaraan itu maju terus, kabur dengan kecepatan maksimal.
Source | : | Majalah Intisari |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR