Advertorial
Intisari-Online.com- Sejak dunia pertama dimulai, hewan dan manusia telah berevolusi dari waktu ke waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah.
Seiring waktu, banyak bagian tubuh yang kita miliki telah menjadi sama sekali tidak berguna, usus buntu misalnya.
Alasan utama manusia berevolusi adalah karena perubahan iklim yang ekstrim.
Antara 200.000 hingga 800.000 tahun yang lalu, otak dan tengkorak kita bahkan berlipat tiga dan menjadikanm manusia lebih pintar.
Ada banyak ilmuwan yang memprediksi bahwa matahari akan memanas atau jenis perubahan iklim lainnya.
Tetapi dengan teknologi yang dapat dipakai menjadi lebih dari "norma", seniman dan peneliti, Nickolay Lamm, berkolaborasi dengan ahli genetika komputasional untuk mengetahui seperti apa wajah manusia di masa depan.
Baca Juga:Danau Toba Lahir dari Letusan Maha Dahsyat yang Membuat Bumi 'Berhenti' Selama Enam Tahun
Teorinya menyatakan bahwa karena teknologi rekayasa genom zigotik, manusia masa depan mungkin memiliki kemampuan untuk mengarahkan apa yang ingin mereka lihat di masa depan.
"Nasib wajah manusia akan semakin ditentukan oleh selera manusia," jelasnya seperti dilansir pada wetpaintlife.com, Minggu (1/7/2017).
Baca Juga:Gara-gara Video Ini, Seorang Gadis Jadi Buruan Warganet Untuk Dipermalukan
Dalam 20.000 tahun, otak dan tengkorak manusia akan terus tumbuh.
Hal ini akan menyebabkan dahi memanjang.
Dia juga memprediksi bahwa semua orang akan memakai bentuk lensa kontak cerdas untuk menavigasi dunia di sekitar mereka.
Baca Juga:Catat ya Wanita, Jangan Pernah Lakukan 4 Hal Ini di Organ Intim atau Anda Akan Menyesalinya
Lebih jauh lagi, dalam 100.000 tahun akan terjadi perubahan drastis.
Selain tengkorak yang lebih besar, mata kita mungkin jauh lebih besar.
Dia juga memprediksi bahwa pigmen kulit kita akan menjadi lebih gelap karena sinar matahari yang berbahaya dan lubang hidung kita akan menjadi lebih besar.