“Iya mau. Ibu kemarin sempat mikir, kok lama banget ya tahun 2018. Kita kan gak tau ada apa nanti-nanti. Iya kalau Ibu masih sehat, kalau tiba-tiba sakit, itu artinya Ibu gak kesampaian juga ke sana,” kata Ibu.
“Oke, akan aku pesankan tiket untuk kita semua pulang di Natal nanti. Yang penting bisa untuk membayar tiket untuk pergi dan pulangnya. Gak masalah ya Bu, kalau tidak pergi ke mana-mana, di rumah aja, karena hanya cuma bisa beli tiket pergi-pulang.”
“Ya, gak papa to… kan niatnya Natalan aja dan Ibu bisa tahu rumah besan,” jawab Ibu.
“Ya, nanti kita turun ke Yogya untuk nyekar lah sekalian,” kata saya.
Saat itu otak saya langsung berputar menghitung biaya tiket. Uuhhh…. hanya gosip saja yang mengatakan bahwa akan ada bonus di kantor, padahal saya sudah senang bakalan bisa mengajak Ibu jalan-jalan. Sempat pusing juga, apalagi tabungan tidak seberapa, ya benar-benar hanya untuk tiket pergi-pulang, itu saja sampai merogoh kantung baju yang paling dalam. Tak apalah, yang penting bisa buat beli tiket pergi-pulang ke Yogya dan amanah Bapak yang menghendaki Ibu menengok besannya tercapai. Kapan lagi aku bisa menyenangkan Ibu kalau tidak sekarang. Yang penting, jalan saja dulu. Rezeki sudah ada yang mengatur…
Ya, kapan lagi bisa menyenangkan Ibu kita, kalau tidak sekarang?
Selamat Hari Ibu.
Source | : | - |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Hery Prasetyo |
KOMENTAR