Kejadian bermula ketika KM Pertama singgah di Pelabuhan Gresik. Kondisi kapal dalam kondisi miring setelah dicek pelat lambung kiri pecah sepanjang 1 meter.
Lambung kiri KM Pertama I berbenturan dengan ulup jangkar pada haluan kanan Crane Barge AWB Labuhan 2310. Ulup jangkar tersebut menusuk dan merobek pelat lambung kiri KM.
Pertama I. Kapal lama-lama menjadi miring dan tenggelam di perairan Pelabuhan Gresik, Jawa Timur, 26 Agustus 2014. Akibat kecelakaan ini, KM Pertama I tenggelam bersama dengan seluruh 2000 ton muatan pupuknya.
Sedangkan Crane Barge AWB Labuhan 2310 mengalami goresan ringan pada ulup jangkar haluan kanan.
Dua awak kapal juru mudi jaga dan KKM KM. Pertama I yang ditemukan dalam kondisi meninggal.
Baca juga: (Video) Kamera GoPro Rekam Detik-detik Mengerikan Saat Pemancing di Hantam Kapal Motor
Pada 19 Desember 2015, MV. Marina Baru 2B bertolak dari Pelabuhan Kolaka, Sulawesi Tenggara dengan tujuan Pelabuhan Siwa, Sulawesi Selatan.
Ketika tiba di Teluk Bone, Sulawesi Selatan, cuaca yang semula baik berubah menjadi gelombang.
Kapal MV Marina tetap melanjutkan perjalanannya. Kondisi cuaca semakin tak bersahabat ketika adanya pusaran angin dan mendung.
Anjungan kapal pun retak dan air laut masuk ke halauan serta kamar mesin. Kapal ini lama kelamaan tenggelam.
Dari jumlah pelayar 118 orang, sebanyak 40 orang penumpang berserta awak kapal dapat diselamatkan tim penolong. Sedangkan 66 orang ditemukan meninggal dan 12 orang dinyatakan hilang.
Pada 14 Oktober 2016, kapal ini bertolak dari pelabuhan Labuhan Bajo ke Tanjung Merak Surabaya. Ketika dalam posisi melintasi Pulau Kokotan, kapal mulai mendapatkan getaran.
Getaran terjadi karena kapal menyenggol karang bawah aiir. Kebocoran pada kapal tidak bisa ditanggulangi di ruang pompa kapal. Akhirnya air segera menggenangi kamar mesin.
Karena air begitu cepat masuk, nahkoda segera memerintahkan lokasi untuk mengkandaskan kapal. Akhirnya, kapal kandas di alur pelabuhan Labuhan Bajo, NTT.
Seluruh awak kapal dan penumpang berhasil dievakuasi oleh kapal-kapal yang datang memberikan bantuan. Pemeriksaan bawah air terhadap kerangka KM Dharma Kencana VIII menunjukkan terjadi kerusakan pada lambung kapal sisi kanan dengan panjang sekitar 30 jarak gading.
Baca juga: Danau Natron, Danau Paling Mematikan di Dunia yang 'Menyihir' Binatang menjadi Patung Menyeramkan
Peristiwa tenggelamnya kapal ini disebabkan oleh banyaknya air yang masuk ke dalam kapal akibat korosi pada bagian lambung kanan kapal. Kapal ini sudah dua tahun tanpa awak dan kurangnya perawatan.
Kapal pada mulanya miring ke kanan secara perlahan. Tidak ada korban jiwa maupun muatan dikarenakan kapal pada posisi tidak beroperasi.
Tenggelamnya kapal ini berada pada area Labuh Jangkar Tanjung Priok Selain itu, tidak terlihat adanya pencemaran bahan bakar kapal.
Posisi tenggelamnya kapal tidak berada di alur pelayaran pada kedalaman sekitar 30 meter.
Peristiwa tenggelamnya kapal ini terjadi di perairan Danau Toba Sumatera Utara. Kapal ini tenggelam diduga karena dihantam ombak akibat cuaca buruk. (Aswab Nanda Pratama)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "15 Peristiwa Kapal Tenggelam dari 2003 hingga 2018".
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR