Advertorial
Intisari-online.com - Xiaomi kini telah sukses menjadi salah satu raksasa teknologi dengan produk-produk smartphone yang kini banyak dikenal.
Satretegi marketingnya yang menjual ponsel berkualitas dengan harga murah, tak bisa dipandang remeh.
Meski pada awal kemunculannya Xiaomi dipandang sebagi ponsel dengan kualitas biasa saja, kenyataanya kini ponsel ini justru menunjukkan kualitasnya sebagai ponsel kelas atas, meski harganya murah.
Hal itu terbukti dengan meroketnya merek Xiaomi di nomor 4 dunia, dan sukses menggeser dominasi Samsung, pada kuartal kedua ini sebagai ponsel terlaris tepat di bawah Apple.
Baca Juga :Pantas Saja Xiaomi Harganya Murah Meriah, Ternyata Cuma Sebegini Keuntungan Penjualannya
Baca Juga :Begini Cara Menyembunyikan File di Smartphone Xiaomi, Ternyata Gampang Banget
Hal itu tak lepas dari perang CEO dari Xiaomi Lei Jun, yang namanya kini menjadi salah satu orang paling berpengaruh di Tiongkok.
Bahkan, atas kerja keras dan usahanya tersebut, dilaporkan Lei Jun mendapatkan bonus eksekutif yang disebutkan terbesar dalam sejarah.
Ia dikabarkan menerima bonus kurang lebih 1,5 Millar Dollar AS (Sekitar Rp21 Trilliun).
Hadiah tersebut diterimanya dalam opsi saham, untuk memberinya hadiah atas kontribusinya selama ini, seperti dikutip melalui Bussines Insider.
Yang lebih menarik adalah bahwa bonus itu dilaporkan tidak memiliki ikatan dan tidak tunduk pada tujuan kinerja apa pun di masa depan perusahaan.
Sumber yang dekat dengan masalah ini juga mengungkapkan bahwa Lei belum pernah menerima bonus sebelumnya.
Pada bulan Juli, Xiaomi,dengan aset perusahaan senilai 70 miliar dolar, berencana meluncurkan rencana IPO mereka.
Hal itu untuk memberi nilai bonus Lei hingga 1,79 miliar Dollar AS (Sekitar Rp 25 Trilliun).
Angka tersebut membuatnya lebih besar daripada bonus perusahaan dari perusahaan teknologi di seluruh dunia.
Sebelumnya, Lei Jun juga mendapatkan penghargaan sebagai 10 tokoh paling brepengaruh di Tiongkok pada tahun 2017 lalu.
Lei Jun digambarkan sebagai pelopor industri ponsel yang bangkit dari jurang ke puncak dengan desakannya menciptakan inovasi, kualitas dan teknologi.
Seperti yang dilaporkan Gizchina, Xiaomi telah mencapai tujuan finansialnya di tahun 2017.
Hal itu telah meningkatkan ekspansi offline skala besar Xiaomi dan mengkategorikannya sebagai industri ekonomi global.