BACA JUGA: Wahai Wanita, Suruh Pasanganmu Mengonsumsi Ini Agar Spermanya Banyak, Gesit, dan Kuat
Menurut tradisi Jawa, unsur "Sri", "Lungguh", dan "Gedhong" dianggap mewakili unsur kecocokan nama.
Sebaliknya kalau jatuh pada unsur "Loro" dan "Pati", nama itu dianggap tidak cocok bagi yang bersangkutan.
Kelima unsur itu masing-masing memiliki arti konotasi yang berbeda.
"Sri" memiliki arti yang positif (bahagia, kemakmuran, keberuntungan, mulia, dan sukses segalanya).
BACA JUGA: Inilah yang Akan Terjadi Jika Rutin Makan 6 Siung Bawang Putih Panggang Setiap Hari
Juga "Lungguh" dan "Gedhong" mengandung arti yang positif, yakni baik dalam kedudukan (jabatan) dan ekonomi (harta), tapi biasanya masih ada kekurangan di sisi lain, seperti sakit, rumah tangga diselilingi cekcok atau kurang harmonis.
Sebaliknya unsur "Loro" dan "Pati" punya konotasi negatif.
Unsur "Loro" menggambarkan hidup tersendat-sendat, sakit-sakitan, kurang mujur, banyak siai, banyak menderita. Unsur "Pati" menyimpan makna umur yang pendek.
Dalam perhitungan nama ala Jawa, huruf hidup (A, I, U, E, 0) yang berdiri sendiri tidak ikut dihitung atau diabaikan (nilainya = nol).
Misalnya, cara perhitungan nama Hariyanto berbeda dengan Ariyanto.
Kalau Hariyanto = Ha (ha = 1) + ri (ra = 4) + yan (ya = 4) + to (ta = 2} - 11 (unsurnya Sri). Ariyanto = A (diabaikan = 0) + ri (ra = 4) + yan (ya = 4) + to (ta = 2) = 10 (unsumya Pati). (KTW)
BACA JUGA: Ciri-ciri Tahi Lalat Pembawa Berkat
Penulis | : | intisari-online |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR