Akibatnya, betapa sulit menyuruh pemuda kita untuk menganggap seluruh wilayah Indonesia sebagai lahan penghidupannya. Seorang ahli mesin dari Purwokerto misalnya, dengan mudah dapat menemukan pekerjaan di anjungan minyak di lepas pantai.
Baca juga: Anti Ribet, Ini 6 Tips Praktis 'Packing' Pakaian Untuk Mudik Lebaran
Namun, keluarganya mengharapkannya untuk tidak pergi jauh-jauh. Pada pekerjaan yang mungkin ditemukannya di kota asalnya itu, mungkin hanya sebagai juru tulis atau penjaga generator cadangan.
Untuk mengafasi kemudaratan itu, sambil memanfaatkan keuntungannya, kiranya kita perlu mengusahakan agar semua tempat di Indonesia ini menjadi "sama dekat ke mana-mana".
Harus dapat diusahakan agar hubungan telepon otomatis dapat menjangkau semua pelosok, dan biaya sambungan langsung jarak jauh tidak mencekik leher.
Harus pula dicari suatu cara, agar perjalanan dalam negeri dapat dilakukan selancar perjalanan ke luar negeri, dengan biaya yang tidak lebih mahal pula.
Mudah-mudahan sarana seperti itu dapat membantu suatu keluarga muda untuk mengunjungi orang tuanya sekali tiga tahun, tanpa harus menghabiskan seluruh simpanannya selama waktu itu, untuk satu kali perjalanan itu saja.
Lebaran, Lebaran. Namamu sederhana, tetapi maknamu agung. Allahu Akbar!
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR