"Kami suka main ke situ, bantu-bantu buat ilustrasi. Keterusan. Lama-lama kuliahnya ketinggalan," katanya.
Dari situ ia mulai mendapat pesanan komik, yang lama-lama semakin banyak. Dari komik, ia mendapat pesanan dari perusahaan untuk menggambar produk mereka.
"Dulu, saya ke supermarket, itu bangga sekali. Hampir semua etiket-etiket yang laku itu, saya yang bikin. Tetapi, makin ke sini, makin sedikit," tutur Bernardus.
Saat ini yang tersisa hanya Khong Guan, Monde, dan Nissin wafer, kata Berrnardus. (Kistyarini)
BACA JUGA: Takut Diselingkuhi? Ini Cara Mudah Menyadap Whatsapp Pasangan
Artikel ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul "Soal Lukisan Keluarga Khong Guan Tanpa Ayah, Ini Jawaban Pelukisnya".
Penulis | : | intisari-online |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR