Seperti dilansir Bloomberg, bisnis terbesar Xiaomi yakni smartphone nyaris tidak menghasilkan laba meski terjadi lonjakan penjualan.
Saat ini, penjualan smartphone tidak sekencang seperti tahun-tahun sebelumnya.
Justru, lini bisnis dari perangkat perabotan rumah tangga lebih menguntungkan di kuartal pertama.
Setidaknya, 31,8% pendapatan berasal dari produk seperti pembersih udara, skuter dan layanan online seperti aplikasi seluler.
Xiaomi akan berbenah untuk meningkatkan pendapatan dan laba demi melancarkan rencana IPO.
Rencana awal, perusahaan yang berbasis di Beijing ini akan menggelar IPO pada Juli 2018.
Hasil penjualan saham untuk mendorong perluasan pasar di luar China dan membiayai pengembangan perangkat dan layanan media.
Xiaomi menargetkan penyerapan dana hasil IPO sekitar US$ 10 miliar.
Rencananya, sekitar 40% dana hasil IPO akan digunakan untuk memperbesar bisnis secara global.
"Pada 2018, Xiaomi berencana masuk dan mengonsolidasikan posisi di pasar Asia Tenggara dan Eropa," tulis Xiaomi dalam prospektus. (Nina Dwiantika)
Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Xiaomi rugi US$ 1 miliar di kuartal pertama tahun 2018".
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR