Batu itu kini diberitakan sebagai tipuan dan hanya palsu belaka.
Baca Juga: Berasal dari 12 Putra Yakub, ke Mana Perginya 10 Suku Israel yang Hilang?
Batu itu dibawa ke Universitas Emory di Georgia oleh seorang turis setengah baya, yang mengaku telah menemukannya di dekat perbatasan Carolina Utara dan Virginia.
Pada permukaan batu dapat dilihat terdapat ukiran-ukiran yang dianggap sebagai pesan oleh pendatang Inggris yang hilang itu.
Ditulis oleh Eleanor Dare, putri gubernur John White, konon pesan batu itu menceritakan kematian setengah dari para pemukim.
Sementara setengah sisa penduduknya tampaknya dibunuh oleh orang Indian setempat.
Namun, pada tahun 1940-an, pengawasan yang lebih teliti menyebabkan banyak orang berspekulasi bahwa batu-batu itu hanyalah tipuan.
Anggapannya yakni bahwa batu-batuan itu dibuat oleh seorang ahli batu bata Georgia.
Sekarang para arkeolog dari Universitas Brenau di Georgia dan yang lain berharap dapat mempelajari seluruh bagian batu.
Para ilmuwan berencana untuk mempelajari prasasti, mereka juga mencatat bahwa batu tidak tampak seperti pemalsuan.
Baca Juga: Menuai Kontroversi, Seperti Apa Ritual Penebusan Dosa Para Yahudi Ortodoks Ini?
Bahkan beberapa pihak menyebut bahwa batu itu memang berasal dari abad ke-16 dan bukan batu yang dipalsukan.
Apapun masalahnya, sepertinya salah satu misteri paling bertahan di Amerika Utara kembali menjadi sorotan.
Baca Juga: Sekarang Rekam Pesan Suara di WhatsApp Tak Perlu Tahan Tombol Lagi, Begini Caranya!
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR