Intisari-Online.com – Kalau Andu diserang mabuk ketika melakukan perjulanan jauh dengan kendaraan darat (juga laut dan udara), itu memang risiko Arida, atau siapa pun yang pernah mengalaminya pasti akan bilang, mabuk itu menjengkelkan karena mengganggu kenikmatan perjalanan.
Gejalanya, mula-mula badan serasa inelayang (drowsiness), muka pucat, berkeringat dingin, dan keluar air liur berlebihan (hipersalivasi).
Yang terakhir ini membuat banyak air liur tertelan sehingga menimbulkan rasa mual, dan akhimya muntah.
Pada dasarnya, ungkap Dr. Robert Stern, ahli psiko-fisiologi dan Universitas Park (AS), dalam Majalah Your Health, tidak ada yang kebal mabuk (motion sickness).
Tapi nyatanya mengapa ada yang diserang mabuk, ada yang tidak?
Baca juga: Anti Ribet, Ini 6 Tips Praktis 'Packing' Pakaian Untuk Mudik Lebaran
Kondisi fisik seseorang sangat menentukan. Tubuh yang sedang tidak fit (karena flu atau sakit kepala) mudah bikin orang mabuk daripada yang betul-betul bugar dan sehat.
Karena itu jaga kondisi badan tetap fit, misalnya dengan tidur yang cukup dan makan makanan yang bergizi, kalau ingin melakukan perjalanan jauh.
Makan sebelum bepergian sangat dianjurkan. Sebaiknya 2 – 3 jam sebelumnya. Tidak perlu kenyang-kenyang dan jangan menyantap makanan yang berlemak, terlalu manis atau asam, karena bisa merangsang muntah.
Minum obat antimabuk sebelumnya boleh saja, tapi bukan jaminan. Tapi pengemudi tidak dianjurkan, karena obat itu menimbulkan rasa kantuk.
Kalau Anda mabuk, menurut dr. Sukono Djojoatmodjo, ahli saraf di RS Mitra Keluarga, bekal obat batuk bisa menolong mengobatinya.
Baca juga: Kebiasaan Buruk Para Pemudik Indonesia: Buang Sampah Sembarangan, Bahkan di Jalan Tol Sekalipun
Kalau sudah di perjalanan, jangan terpaku pada objek di kanan-kiri jalan, sebab akan mempengaruhi gerakan ritmik bola mata sehingga menjadi tak terkendali (nystagmus).
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR