"kondisi kita gosong terbakar panas matahari, badan drop kurus krn kurang asupan makanan (turun 6kg). capek lemas.. tapi kita sangat bahagia krn akhirnya diselamatkan."
Saat datang tim penyelamat yang juga membawakan makanan, Medina mengaku bahagia.
Sayangnya, perut justru menolak segala makanan yang disodorkan dan memilih meminum air putih.
"krn udah 5hari perut kosong jd malah gak bs masuk makanan.."
"buat ngunyah makanannya aja lemes bgt.. jadinya banyak minum air putih aja..."
Sayangnya, di balik kebahagiaan karena akhirnya berhasil bertahan hidup dan diselamatkan, pihak kru masih berduka karena satu rekan kerja mereka, Bagus Dwi Wahyuadi, menghilang.
"dibalik kebahagiaan, kita msh berduka krn sahabat kita "bagus dwi" msh menghilang beserta 3 awak longboatnya di musibah itu.."
Rupanya, mereka terpisah saat terlempar dari perahu.
"kenangan takkan terlupakan bekerja bersama bagus.. sosok keras yg sgt tekun bekerja dan disiplin. tapi penyayang."
Meski sudah hilang selama 12 tahun, Medina yakin jika Bagus sudah hidup bahagia di sana.
"ntah kenapa sampai saat ini gw masih yakin dia hidup bahagia disana.. dimanapun lo berada gus.. gw slalu berdoa buat lo.."
Di akhir kisah, Medina juga membagikan masa-masa bahagia saat Bagus bekerjasama dengan dirinya sebagai juru kamera Jejak Petualang.
"kami yang terjaga selalu berdoa untukmu, sahabat dalam damai... Tuhan memberkahi dimanapun kamu berada," pungkas Medina. (Sri Juliati)
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Kenang Musibah Saat Hilang di Papua, Medina Kamil Ngaku Mengais Makanan di Hutan Demi Bertahan Hidup.
Baca juga: Inilah Kapal Perang Terbesar Milik Nazi yang Baru Takluk Setelah Dikeroyok
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR