Jika tidak sembuh juga, harus diperiksa kemungkinan dampak lain dari sariawan, misalnya tingkat keganasannya.
Pemberian obat-obatan di atas permukaan luka sariawan, biasanya bisa mengurangi rasa sakit atau mengurangi kemungkinan infeksi, namun selama faktor pemicunya tidak diatasi atau dihilangkan, maka sariawan ini akan selalu kembali, cepat atau lambat.
Jalur alternatif melawan panas
Ada berbagai alternatif cara penyembuhan panas dalam secara tradisional. Antara lain mengonsumsi:
Cincau hijau
Menurut penelitian tim dari Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor bersama Bagian Anatomi Patologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, cincau hijau mempunyai aktivitas antioksidan dan mampu mematikan sel kanker.
Baca juga: Memanfaatkan Degan atau Kelapa Muda Untuk Penurun Panas, Begini Lho Caranya
Daun lidah buaya
Ambil lidah buaya yang dagingnya sudah tebal dan panjang, lalu kupas dan bersihkan.
Jika Anda malas merebusnya, dan merasa nyaman dengan baunya yang agak anyir, tak masalah, segera masukkan lidah buaya tadi ke kulkas. Sebelumnya, sirami dengan madu.
Setelah disimpan selama sekitar setengah jam, lidah buaya siap dikonsumsi.
Meniran (Phyllantus unnaria)
Sebagai analgesik, dapat menghilangkan nyeri/sakit, diuretik (peluruh air seni), mengobati sariawan mulut, peluruh dahak, penurun panas, dan bisa mengobati diare.
Keji beling (Strobilanthes cryspus)
Selain sebagai antipiretik/penurun panas, juga mengobati batu saluran kencing, kandung empedu, dan ginjal.
Batu tahu (Gypsum fibrosum/shi gao)
Selain sebagai antipiretik/penurun panas, juga mengobati panas dalam, sakit perut, kepala pusing, rasa haus karena panas, dan menyegarkan badan.
Baca juga: Perhatikan, Sebaiknya Minuman Jahe Tidak Diseduh dengan Air Panas
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR