Ratu dibekali puluhan pasang sarung tangan untuk bersalaman dan juga kloset kecil seperti untuk bayi, yaitu untuk dipakai di kamar kecil! Bagaimana kalau ia menghadapi makanan asing yang tak cocok dengan seleranya?
Di Afrika, di Timur Jauh dan di Hindia Barat, ratu sering disuguhi masakan kari yang pedas. Di Funafuti, sebuah pulau di Pasifik Selatan, ia pernah disuguhi kalong bakar dengan pisang rebus dan burung rebus lengkap dengan paruh dan ekornya.
Sementara itu seorang gadis duduk dekat kaki ratu untuk mengusir lalat dari makanan, dengan pertolongan kipas.
Di Tongu, Elizabeth II disuguhi seekor babi guling untuk dia sendiri. Babi itu masih punya mata. Seakan-akan takut belum cukup, di sekitar babi masih ditaruh seekor kalkun, dua udang barong, semangka, pelbagai selai, beberapa buah pisang dan sebutir kelapa.
Baca juga: Hak Istimewa Ratu Elizabeth: Punya Mesin ATM Pribadi Hingga Kebal Hukum 100%
Bagaimana caranya menghadapi makanan yang tidak ia sukai tanpa menyinggung penjamunya?
Biasanya ia memakai garpu dan pisaunya dengan tenang, tanpa memasukkan potongan-potongan makanan di piringnya ke mulut, sementara itu ia mengajak tuan rumah berbicara dengan asyik, umpamanya saja tentang ekonomi setempat.
Kalau sambil bercakap-cakap itu ketemu katakan saja sepotong ayam atau potongan makanan lain yang tidak aneh, ia akan memakannya, seakan-akan ia doyan betul.
Tidak mau pisah kamar
Ke mana pun ratu pergi, dokternya ikut membawa sejumlah besar obat, termasuk ramuan dedaunan yang ia sukai.
Dalam perjalanan sembilan hari ke Timur Tengah, Charles dan Diana membawa 4 ton bekal dalam sembilan puluh peti.
Baca juga:Yuk Intip dan Jangan Sembrono, Ini Aturan Wajib Saat Makan Bareng Ratu Elizabeth II
Dalam kunjungan 29 hari ke Australia tahun 1983, dalam bawaan mereka terdapat 25 kg popok yang bisa dibuang untuk Pangeran Harry. Pangeran Harry dan Pangeran William masing-masing memerlukan bekal ¼ ton.
Ratu atau keluarganya kalau bepergian ke luar negeri biasa membawa 20—30 orang (termasuk dua sekretaris, dua dayang, seorang pengurus pakaian, seorang penata rambut, seorang pelayan, empat atau lebih detektif), tidak heran bawaannya sampai berton-ton.
Berapa ongkosnya tak pernah diberi tahu. Waktu Charles dan Diana berkunjung ke Australia selama sebulan, koran-koran Australia menaksir biayanya 1,5 juta ponsterling. Australialah yang membayar, sebab ratu kepala negara Australia juga.
Namun, kunjungan ke negara-negara yang tidak dibawahi oleh ratu, dibayar oleh Deplu Inggris. Walaupun Australia harus keluar banyak uang, mereka tidak keberatan. Kunjungan itu bukan hanya membantu melicinkan perdagangan, tetapi juga membantu menarik banyak wisatawan.
Pada kunjungan yang dianggap sukses tersebut Charles dan Diana dihujani hadiah, jumlahnya sampai 1.500 sehari. Pangeran William mendapat 250 boneka koala dan 140 bumerang. Para sekretaris pun repot menulisi surat ucapan terima kasih.
Kunjungan Charles dan istrinya itu sebetulnya mengikuti pola kunjungan ibu dan kakeknya. Bedanya ialah Charles dan Diana terangan-terangan menyatakan tak mau tidur di kamar terpisah. (Robin Cory – Intisari Desember 1986)
Baca juga: Inilah 'Prosedur Rumit' yang akan Berlangsung Jika Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR