Sebaliknya kehadiran sniper TNI di setiap medan perang tidak pernah diberitakan karena tujuannya memang bersifat sangat rahasia sehingga pasukan kawan yang bertempur sampai sama sekali tidak tahu kehadiran para sniper.
Pergerakan para sniper militer juga hanya diketahui oleh komandan tertinggi karena tugas para sniper di medan perang memang spesifik dan selalu berada di bawah kontrol komando komandan tertinggi.
Para sniper Polri yang bertugas mengamankan Lebaran 2018 juga berada di bawah komando Kapolda, Kapolres, dan Komandan Lapangan yang sedang bertugas sehingga ketika harus melepaskan tembakan pelumpuhan selalu berada di bawah kontrol atasan.
Pasalnya, dalam prosedur kepolisian tembakan yang dilepaskan harus melalui tembakan peringatan terlebih dahulu.
Oleh karena itu para sniper Polri juga baru bisa melepaskan tembakan pelumpuhan di kaki terhadap penjahat dari jarak jauh, jika penjahat bersangkutan sudah diperingatkan oleh polisi lain tapi tetap tidak mau menggubris.
Tindakan sniper Polri memang berbeda dibandingkan para sniper militer yang tujuannya adalah menghancurkan sasaran tanpa melalui peringatan terlebih dahulu.
Dengan perbedaan doktrin dalam tugasnya yang seperti itu, maka sniper militer (TNI) memang tidak pernah diturunkan untuk mengamankan Lebaran, kecuali yang dihadapi adalah para teroris.
Source | : | dari berbagai sumber |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR