Intisari-Online.com - Performa yang kurang moncer di kantor tidak hanya disebabkan keletihan, kebosanan, atau gaji yang kurang. Jika ditelisik lebih dalam lagi, mungkin ini semua disebabkan karena kita salah memilih pekerjaan. Kok tahu kalau itu salah pilih pekerjaan?
Dilansir dari Tabloid Nova, setidaknya ada tiga ciri bahwa mungkin kita salah memilih pekerjaan.
Kita tidak bahagia
Tidak bahagia adalah refleksi yang paling nyata dalam kepuasan bekerja. Rasa bahagia, tidak melulu soal gaji besar dan jabatan bergengsi. Setiap hari kita merasa tidak memiliki motivasi untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan demi menyempurnakan hasil kerja kita.
“Setiap pekerjaan tidak selalu seindah pelangi dan semenawan langit biru,” ujar Vicki Salemi, Career Expert, di Monster, situs panduan berkarier asal Amerika Serikat.
Namun, ia mengatakan, apabila kita tak lagi merasa semangat saat bangun pagi untuk bekerja, pekerjaan seperti beban ketimbang tantangan, dan kita merasa kehadiran di kantor seperti angin lalu, baik bagi diri sendiri maupun atasan, maka bisa jadi kesalahan bukan pada diri kita, tapi pekerjaan tak lagi memberikan aktualisasi diri yang kita butuhkan.
Kita seperti menghadapi jalan buntu
“Apabila Anda menyakini bahwa tahun depan atau lima tahun ke depan tidak akan ada penawaran promosi jabatan. Alih-alih Anda bekerja lebih keras demi mendapatkan pengakuan, lebih baik Anda beralih industri dan mulai mencari pekerjaan yang membuat Anda kembali kreatif dan semangat,” urai Salemi.
Kita Amalas membicarakan soal pekerjaan
Pekerjaan tidak perlu jadi bahan pembicaraan utama dengan teman-teman, tetapi ketika muncul topik soal pekerjaan, apa yang Anda lakukan? “Apakah Anda menghindari membicarakan soal pekerjaan? Anda merasa gelisah dan tidak nyaman ketika membicarakannya? Ini pertanda Anda benar-benar muak dengan pekerjaan yang Anda jalani,” tegas Salemi.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR