Dimas Kanjeng, Siapa Dia dan dari Mana Ilmu Menggandakan Uang Diperolehnya?

Moh Habib Asyhad

Editor

Dimas Kanjeng, Siapa Dia dan dari Mana Ilmu Menggandakan Uang Diperolehnya?
Dimas Kanjeng, Siapa Dia dan dari Mana Ilmu Menggandakan Uang Diperolehnya?

Intisari-Online.com -Dimas Kanjeng benar-benar telah mencuri perhatian masyarakat Indonesia. Kabar kemampuannya menggandakan uang tak hanya dipercaya oleh kalangan awam, tapi juga orang terpandang. Terlepas dari pro dan kontra, muncul pertanyaan: siapa Dimas Kanjeng? Dan dari mana ilmu menggandakan uang itu ia peroleh?

Seperti yang diberitakan banyak media, Dimas Kanjeng lahir dengan nama Taat Pribadi. Ia lahir pada 28 April 1970. Meski lahir dari keluarga biasa-biasa saja, sejak kecil, anak kelima dari lima bersaudara itu sudah menjadi perhatian banyak orang. Ayahnya bernama Mustain, pernah menjabat Kapolsek Gading. Ibunya, Ngatri, juga ibu rumah tangga biasa. Mustain meninggal pada 1992, sedangkan Ngatri menyusul pada 2002.

Dikutip dari Pojoksatu.id, sebelum berprofesi sebagai guru spiritual, Dimas Kanjeng sempat menempuh pendidikan di sebuah perguruan tinggi di Malang, tapi hanya bertahan hingga semester 7. Meski demikian, dari situ ia mengenal sosok yang paling membekas buatnya, yaitu Abah Ilyas dari Mojokerto.

Berdasarkan penuturan salah satu pengikutnya bernama Ibrahim Taju, Dimas Kanjeng memang bukan murid paling pandai di antara murid-murid Abah Ilyas yang lain. Tapi ia adalah yang paling penurut. Jika disuruh tanpa pernah bertanya lebih-lebih membantahnya. Ia akan melakukan apa saja yang diperintahkan oleh gurunya itu.

Perangai Kanjeng Dimas yang penurut itulah yang membuat Abah Ilyas menyayanginya. Lebih dari itu, sang guru juga mewariskan ilmu menggandakan uang atau barang secara ajaib—yang saat ini tengah ramai dibicarakan itu.

Tak hanya ilmu, dari perguruan Abah Ilyas Kanjeng Dimas juga mendapatkan jodoh. Sekira tahun 1994, ia menikahi istri pertamanya, Rahma Hidayati, sesama murid Abah Ilyas yang juga tetangganya sendiri di Probolinggo. Mereka kemudian mempunyai tiga anak, yakni Sariwatul Wahida serta dua anak kembar Radery dan Radeni.

Selain tepat memilih guru, Dimas Kanjeng rupanya juga pintar memilih istri. Rahma bukanlah orang sembarangan. Ia keturunan orang kaya, tanah seluas 2 hektar yang ditempati sebagai padepokan pertama, yang dibangun pada 2006 lalu, ternyata milik Rahma.

Waktu berlalu, dan setahun kemudian, pengikutnya yang semula hanya 50 orang menjadi sekitar dua ribu orang. Menurut pernyataan beberapa pengikutnya, pesatnya perkembangann padepokan ini tak lepas dari dukungan kuat dari si istri itu.

(Pojoksatu.com|Kompas.com)