Intisari-Online.com - Banjir yang melanda Jakarta pada 2014 ini ternyata tidak hanya dirasakan oleh warga yang tinggal di sekitaran Jakarta saja. Solo juga merasakan dampak tidak langsung dari banjir Jakarta. Bukan dalam air tapi dalam belum ayam.
Banjir yang mengepungJakartadan daerah sekitarnya beberapa hari terakhir ini membuat para pedagang ayam di Pasar Ayam Semanggi, Solo, Jawa Tengah, merugi ratusan juta rupiah.
Pasalnya, ayam hidup yang dikirim dari Pasar Ayam Semanggi, Solo, ke daerah Sunter dan Cakung terhambat di jalan. Akibatnya, ratusan ayam mati. Surti, salah satu pedagang di Pasar Semanggi, seperti yang dilansir kompas.com, mengatakan bahwa dirinya merugi, ayamnya banyak yang mati di jalan, dari seribu yang dikirim, separuhnya mati.
Surti juga menceritakan bahwa para pedagang sempat libur sehari sembari menunggu kondisi banjir diJakarta. “Yang sudah terlanjur jalan, ya terpaksa rugi. Rugi biaya perjalanan dan ternak yang mati. Kebanyakan berhenti di daerah pantura, Mas,” kata Surti..
Setali tiga uang denga Surti, Wardi, (54), yang juga pedagang ayam di pasar Semanggi, mengeluhkan masalah yang sama. Wardi menambahkan, sudah hampir sepekan pasokan ayam ke Jakarta macet di tengah jalan karena banjir.
Kepada kompas.com Wardi berharap banjir di Jakarta dan sekitarnya segera surut dan dia bisa menutup kerugian yang sudah ditanggung. “Saya kirim ke daerah Cakung, dan terpaksa ternak saya banyak yang mati di truk karena terlalu lama menunggu banjir surut,” cerita Wardi.
Saat ini, terdapat dua jenis ayam yang menjadi komoitas utama di Sentra Pasar Ayam Semanggi, Solo. Dua jenis itu adalah ayam potong atau broiler dan ayam kampung. Per ekornya, ayam-ayam tersebut dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 12.000 sampai Rp 50.000.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR