Intisari-Online.com - Apakah kendaraan Anda pernah mogok gara-gara berusaha menerjang banjir? Atau apakah kendaraan Anda pernah terendam banjir sebab tidak sempat dipindahkan?
(Resep Sarapan Sehat: Kue Cokelat untuk Tingkatkan Fungsi Kognitif Otak)
Hal-hal seperti ini sangat mungkin terjadi, terutama pada saat seperti sekarang, di mana genangan air atau bahkan banjir terjadi di beberapa wilayah di Jakarta
Rifat Sungkar, seorang atlit sekaligus pemerhati otomotif Indonesia, memberikan beberapa saran yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendaraan mogok akibat banjir, dan mengurangi kerusakan pada kendaraan Anda akibat banjir.
(Bagi yang Ingin Keluar Rumah, Waspadai 54 Titik Banjir di Jakarta Ini)
Menurut Rifat, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Periksalah Filter Udara kendaraan Anda
Sebenarnya filter udara ini berfungsi sebagai penyaring dan pembuang debu dari udara yang akan masuk ke mesin. Apabila filter udara ini berada dalam keadaan kering, maka ia dapat berfungsi dengan baik.
Tetapi dalam keadaan basah, Rifat menganalogikannya seperti seorang manusia yang bernafas, tetapi hidungnya ditutup oleh perban yang basah, jadi, akan sangat menyulitkan. Hal yang sama juga terjadi pada kendaraan Anda.
Oleh karena itu kalau filter udara Anda basah, maka kendaraan akan mogok, kalaupun dapat menyala maka kinerja mesin tidak akan maksimal.
2. Periksalah kabel busi kendaraan Anda
Saat ini, memang sudah banyak kendaraan yang kabel businya waterproof. Tetapi tetap tidak menutup kemungkinan air akan tetap masuk di sela-sela kabel tersebut.
Apabila kabel busi dalam keadaan basah, pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah meniupnya hingga kering. Biasanya setelah kering dan dipasangkan kembali ke busi, kendaraan Anda akan dapat kembali menyala.
3. ECU (Electronic Control Unit) kendaraan anda terendam air
Apabila banjir yang anda lewati cukup tinggi, ada kemungkinan ECU (Electronic Control Unit) kendaraan anda terendam air.
Dalam keadaan seperti ini, sebaiknya Anda tidak mencoba untuk menghidupkan kembali kendaraan Anda, karena besar kemungkinan akan menyebabkan korsleting di sistem kelistrikan. Kendaraan sekarang, biasanya sistem kelistrikannya sudah terintegrated, sehingga akibat satu kerusakan, bisa menyebabkan kerusakan komponen yang lain.
Penulis | : | intisari-online |
Editor | : | Birgitta Ajeng |
KOMENTAR