Sistem pertahanan udara Iron Dome berhasil menghalau satu proyektil, sementara yang lain diyakini telah jatuh jauh dari target dan mendarat di Gaza.
Pada Minggu (3/6/2018) pagi, empat proyektil diluncurkan secara terpisah, tiga di antaranya dapat dicegat, dan sisanya jatuh di lapangan terbuka.
Tidak ada kelompok di Gaza yang mengaku bertanggung jawab atas serangan protektil itu.
Razan al-Najjar (21), seorang sukarelawan kementerian kesehatan Gaza, terkena tembakan di dadanya pada Jumat (1/6/2018) di dekan Khan Yunis.
Ribuan warga Palestina menghadiri pemakamannya pada Sabtu (2/6/2018).
Sejak 30 Maret 2018, warga Gaza melakukan protes di perbatasan untuk menuntut kembalinya warga Palestina ke tanah mereka setelah diusir dan melarikan diri selama perang pada 1948.
Demonstrasi itu disertai bentrokan kecil dipicu aksi pemuda yang melemparkan batu ke tentara Israel dan berusaha menembus pagar perbatasan.
Tak jarang, mereka memasang perangkat peledak di pagar atau melemparkan granat.
Sementara, pasukan Israel membalas dengan tembakan peluru dan gas air mata.
Kekerasan memuncak pada 14 Mei 2018, ketika 61 warga Palestina tewas dalam demonstrasi memprotes pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat untuk Israel ke Yerusalem yang berujung bentrok. (Veronika Yasinta)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Israel Gempur Gaza Setelah Paramedis Palestina Tewas Ditembak"
Baca Juga: Selama Piala Dunia 2018 di Rusia, Cristiano Ronaldo Pekerjakan Petarung Banteng Sebagai Pengawalnya
Source | : | kompas |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR