Intisari-Online.com - Banyak orang hebat yang punya kebiasaan aneh.
Ada pelukis besar yang jarang mandi, ada ahli struktur bangunan kelas dunia yang takut ketinggian, ada komposer yang harus mabuk dulu sebelum menciptakan lagu.
(Baca juga: Inilah 10 Kebiasaan yang Dilakukan Pasangan Bahagia (1))
Di mancanegara, Benyamin Franklin setiap pagi berdiri di jendela terbuka sambil mengenakan baju ulangtahunnya.
Thomas S. Eliot sering mengoleskan bedak hijau dan gincu, sementara sastrawan Friedrich von Schiller terinspirasi oleh aroma apel busuk. Kenapa mereka begitu? Tiba-tiba saja atau sejak kecil sudah nyeleneh?
Contoh lainnya adalah Albert Einstein.
Ketika kecil Albert Einstein sudah terheran-heran dengan jarum penunjuk arah pada kompas saku yang diperlihatkan ayahnya. Ia mulai berpikir, pasti ada sesuatu yang bisa menggerakkan jarum itu.
(Baca juga: Terlihat Sepele, 5 Kebiasaan Tidur Ini Bisa Ganggu Kesehatan Kita)
Tapi ayahnya tidak menangkap keingintahuan Einstein kecil.
Dia malah menangkap gejala lain, perkembangan kemampuan bicara si anak terlambat, jauh dibandingkan dengan anak lain sebaya. Orangtuanya khawatir, juga para dokter, meski secara fisik bertumbuhan Einstein baik-baik saja.
Selain terlambat bicara, anak kelahiran Ulm, Jerman, 14 Maret 1879 (meninggal 18 April 1955), ini juga keras kepala dan bukan tipe penurut.
Tapi justru karena terlambat bergaul dia punya banyak kesempatan untuk mengamati lingkungan, dunia, dan terutama ruang dan waktu – kelak, dari sini lahir teori relativitas itu.
Kebiasaan mengamati sekitar tidak pernah hilang dari hidupnya, bahkan ketika dia dewasa sampai tua.
Sopirnya pernah bercerita bahwa Einstein pernah turun di jalan dan menangkap seekor belalang, mencabuti sayapnya, kemudian memakannya – hanya sekadar ingin mengetahui rasa binatang itu.
Seringkali dia berjalan menyusuri jalur pengamatan burung sambil membawa biola.Sampai di suatu tempat, dia memainkan sebuah lagu kesukaannya hingga air matanya menetes.
Penulis | : | intisari-online |
Editor | : | Birgitta Ajeng |
KOMENTAR