Bisnis Food Truck di Indonesia, Bermula dari Rasa Kangen

Moh Habib Asyhad

Editor

Bisnis Food Truck di Indonesia, Bermula dari Rasa Kangen
Bisnis Food Truck di Indonesia, Bermula dari Rasa Kangen

Intisari-Online.com -Dalam dunia bisnis, ada jurus memulai bisnis: ATM. Bukan mesin pengeluar uang, namun singkatan dari amati, tiru, modifikasi. Bisnis food truck di Indonesia yang saat ini mulai marak bisa masuk dalam jurus ini. Tak hanya itu, bisnis ini juga bermula dari rasa kangen.

Berjualan secara mobile – khususnya menggunakan kendaraan roda empat – sebenarnya sudah lama dilakukan di Indonesia. Kita mengenal mobil toko (moko) pada 1995 yang diperkenalkan oleh Dewi Motik Pramono dan Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad). Sayang, gaungnya kurang menggema sehingga bisnis model ini tak menjamur.

Tahun 2011 tren berjualan menggunakan moko muncul kembali. Banyak yang menjadikan moko ini sebagai pengembangan usaha. Memang, secara modal memiliki moko lebih praktis daripada membeli ruko atau kios untuk berjualan makanan. Terlebih ada fasilitas kredit buat mobil jenis ini. Ditambah banyak kegiatan yang digelar di tempat terbuka yang membuka peluang orang untuk berjualan.

Dari sisi kepraktisan mobil toko ini memang patut diacungi jempol. Tinggal modifikasi sesuai peruntukan, barang jualan dimasukkan, lalu tinggal cari lokasi. Begitu sampai di lokasi tinggal setting peralatan dan “toko” atau “warung” pun siap berjualan.

Jika kita amati, tahun 2014 ini fenomena moko kembali muncul. Hanya saja kemasannya berbeda sama sekali. Ini karena penggeraknya anak-anak muda yang penuh dengan kreativitas. Di Jakarta khususnya, kita mudah menjumpai beberapa moko yang kini ditabalkan dengan istilah food truck. Beda nama tentu ada perbedaan juga dalam beberapa hal.Artikel ini bertulis di Intisari edisi Desember 2014 dengan judul "Food Truck Bermula dari Raya Kangen".

slide 8 to 10 of 6