Intisari-Online.com -Sebagian anak mulai bermain dengan organ genital mereka karena merasakan sesuatu yang berbeda. Sentuhan semacam ini normal, meski tidak selalu terjadi pada semua anak. Orangtua bisa memberikan pesan positif tentang bagaimana memahami tubuh, dikombinasikan dengan pesan tentang keamanan diri. Anak sudah mulai beranjak dewasa.
Usia 8 – 12 Tahun
Anak mulai merasakan perubahan fisik menjelang pubertas. Perasaan ini bisa berdampak positif atau negatif. Perasaan negatif misalnya muncul dalam bentuk rasa bersalah, bingung dan malu.
Peran peer grup (teman sebaya) meningkatkan pengaruh terhadap imej diri anak. Anak juga cenderung lebih suka berteman dengan teman sesama jenis. Beberapa anak di usia ini mulai melakukan masturbasi. Anak-anak mulai “memisahkan diri” dari orangtua.
Usia 12 Tahun Ke Atas
Produksi hormon seks menyebabkan muncul perubahan fisik dan emosi anak, termasuk ciri-ciri seksual sekunder, seperti rambut kemaluan dan payudara yang mulai membesar.
Ketertarikan yang lebih besar terhadap seksualitas, seperti anak-anak praremaja yang mulai mengalami fantasi seksual sebagai sebuah cara menyiapkan diri memahami peran seksual mereka.
Menyikapi masa-masa pubertas, apa yang seharusnya dilakukan oleh orangtua?
Penyebutan nama bagian tubuh, khususnya organ genital dan organ reproduksi, secara tepat. Misalnya menggunakan kata “penis” ketimbang “burung”, juga testikel, skrotum, vagina, klitoris, uterus, dan sebagainya. Ini merupakan tahap kritis agar anak menghargai tubuhnya.
Informasi yang tepat mengenai darimana asal bayi sesuai usianya. Misalnya untuk anak usia SD bisa dijelaskan, “Bayi tumbuh di dalam perut ibu dan lahir melalui vagina.”
Pengetahuan praktis tentang pentingnya menjaga bagian tubuh anak, misalnya organ genital, agar tidak disentuh orang lain. Pelan atau lambat, ini akan membuat anak jadi paham tentang aspek protektif pada dirinya. Juga, menunjukkan batasan-batasan yang perlu dipahami anak, seperti, “Tubuhku adalah milikku dan sangat pribadi.”
Pemahaman tentang kepercayaan dan nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga ataupun budaya, termasuk mitos-mitos yang ada. Terangkan sisi rasionalnya sesuai usia anak. Pemahaman yang tepat tentang periode menstruasi, ereksi, dan mimpi basah sebagai proses yang normal dan sehat.
Jang lupa juga, mengenalkan bagaimana tubuh anak berkembang dan berubah pada saat pubertas. Aturan-aturan pemakaian internet yang sehat dan aman juga penting disampaikan orangtua pada anak. (Tabloid Nova)