Intisari-Online.com – Dengan gaya hidup yang serba cepat seperti sekarang ini, ditambah lagi selalu penuh dengan agenda, insomnia hampir menyerang banyak orang. Ketika insomnia menyerang terus-terusan, karena Anda ingin mendapatkan tidur berkualitas, maka anda pun menenggak pil tidur. Tapi, seberapa aman penggunaan pil tidur untuk penderita insomnia?
Ahli saraf Jessica Vensel-Rundo,MD, berbagi saran bagaimana penggunaan alat bantu untuk mengatasi insomsia Anda. Berikut ini tips penggunaan pil tidur untuk penderita insomnia.
- Cukup waktu untuk tidur malam. Pil tidur hanya bekerja dengan benar jika Anda menyisihkan cukup waktu untuk memejamkan mata. Kebanyakan alat bantu tidur hanya merekomendasikan delapan jam penuh khusus untuk tidur, jadi pastikan Anda yang mengalami insomnia bisa tidur cukup.
- Jangan mencoba pil tidur sebelum hari besar. Sebaiknya mencoba pil tidur pada malam ketika Anda tidak perlu bangun lebih awal, atau harus membuat keputusan penting keesokan harinya. Jika Anda mengambil dosis yang lebih tinggi daripada yang seharusnya lalu tidak cukup tidur, Anda akan lebih mudah mengalami rasa kantuk berlebihan di pagi berikutnya. Bahkan Anda bisa berjalan dalam tidur, bahkan berbicara di telepon atau mengirim email dan pesan singkat tanpa pernah mengingatnya. Pil tidur membantu mengaktifkan pusat tidur di otak dan mematikan pusat bangun.
- Kenali efek sampingnya. Jika Anda memiliki riwayat depresi, pil tidur sementara dapat membuatnya lebih buruk. Sakit kepala dan mual mungkin terjadi. Obat-obatan juga mengurangi kecemasan dan mengendurkan otot Anda. Namun setelahnya, orang-orang lebih cenderung merasa mengantuk atau memiliki pemikiran yang abnormal atau halusinasi.
- Minum pil tidur jangan terus-terusan. Umumnya, dokter menyarankan pasien menggunakan alat bantu tidur malam selama dua sampai empat minggu. Jika masih memerlukannya, mereka menyarankan Anda hanya minum obat yang diperlukan, hanya tiga malam. Belum banyak penelitian, namun laporan menunjukkan efek samping penggunaan yang terlalu lama termasuk gangguan memori, serta gangguan koordinasi. Akan sangat berbahaya pada orang tua.
- Jangan berhenti minum obat tidur dengan tiba-tiba. Berhenti tiba-tiba dapat menyebabkan susah tidur, tiga sampai empat hari bahkan lebih parah dari biasanya. Oleh karena itu, secara bertahap mengurangi pemakaiannya. Cobalah untuk mengurangi satu atau dua minggu.
- Konsultasi dengan dokter jika pil tidur tidak bekerja. Hampir 50 persen orang Amerika melaporkan mengalami insomnia. Wanita lebih mungkin mengalaminya daripada pria, sementara orang dewasa yang lebih sering mengalami adalah mereka yang berusia 65 tahun. Pada akhirnya, insomnia dapat menyebabkan penyakit jantung, depresi, cedera karena jatuh atau kecelakaan lainnya. Untuk ini, hubungi dokter Anda meski resep pil tidur atau beberapa antidepresan dapat membantu.
Nah, itu tadi
seberapa aman pemakaian pil tidur untuk penderita insomnia.