Seorang Balita Meninggal Setelah Menelan Nikotin Cair dalam Rokok Elektronik

K. Tatik Wardayati

Editor

Seorang Balita Meninggal Setelah Menelan Nikotin Cair dalam Rokok Elektronik
Seorang Balita Meninggal Setelah Menelan Nikotin Cair dalam Rokok Elektronik

Intisari-Online.com – Rokok elektronik, hampir dikatakan lebih aman daripada rokok biasa. Dan penggunaannya benar-benar mencapai rekor tertinggi. Penggunaannya di kalangn siswa sekolah menengah dan tinggi lebih dari tiga kali lipat antara tahun 2011 dan 2013, dari 79.000 hingga 263.000 siswa, menurut penelitian di bulan Agustus. Namun, seorang balita meninggal setelah menelan nikotin cair dalam rokok elektronik di Amerika.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika merilis laporan yang menunjukkan bahwa 10 negara bagian tidak membatasi penjualan rokok elektronik ini untuk anak di bawah umur, sehingga memberikan lebih dari 16 juta anak-anak ke perangkat tersebut dan nikotin cair. Sementara Food and Drug Administration (FDA), atau BPOM-nya Amerika, telah menghentikan peraturan apapun tentang produk ini, dan balita dari bagian utara New York meninggal minggu lalu akibat menelan nikotin cair dalam rokok elektronik ini.

Balita dari Fort Plain, New York, tersebut menelan nikotin cair yang dijual terpisah dari perangkat rokok elektronik itu. Setelah anak itu ditemukan tidak responsif, ia langsung di bawah ke rumah sakit yang menyatakan meninggal, demikian dilaporkan oleh ABC News. Meskipun nikotin biasanya digunakan untuk rokok elektronik, tapi polisi Fort Plain tidak menyatakan apakah itu terpasang pada perangkatnya.

Kematian anak tersebut membenarkan pernyataan FDA yang menyatakan bahwa, “Satu sendok teh nikotin cair bisa mematikan seorang anak, dan jumlah yagn lebih kecil dapat menyebabkan penyakit parah, hingga berakhir ke ruang gawat darurat,” demikian pernyataan Pusat Pengendalian Racun Amerika. Meskipun ini berbahaya untuk anak-anak, namun tidak ada standar yang ditetapkan dalam kemasan bahwa ini tidak boleh dikonsumsi anak-anak.

Tingkat paparan nikotin, baik yang dikonsumsi, dihirup, atau diserap melalui kulit telah meningkat sejak 2011, ketika hanya ada sekitar 271 paparan. Hingga 30 November 2014, sudah lebih dari 3.638 paparan. Tidak banyak memang untuk masuk ke dalamnya. Dengan banyak botol-botol yang berisi warna-warni, rasa nikotin, seperti cokelat, berry, dan permen, tak heran bila anak-anak melihatnya dan berpikir tentang hal lain. Masalah semakin buruk itu ketika entah bagaimana konsentrasi cairan dengan nikotin dengan kekuaran berkisar 6 – 24 miligram saja.

Keracunan nikotin bisa dilihat dengan gejala mual dan muntah dengan kondisi yang lebih mengerikan, seperti jantung melambat, tekanan darah rendah, kejang, lesu, lumpuh, dan koma. Menurut ABC News, beberapa negara mulai menerapkan hukum yang membuat kemasan yang tidak untuk konsumsi anak-anak.