Advertorial
Intisari-Online.com – Perkenalkan, Ari Kala dari Hunter Valley, New South Wales, Australia.
Wanita berusia 24 tahun ini mengklaim mampu mencium aroma kematian seseorang.
Seseorang yang sedang menghadapi kematian akan menguarkan aroma ‘manis yang hambar’.
Ari adalah seorang sekretaris yang beralih menjadi seorang cenayang, sekaligus pelatih cenayang.
Ia mengaku memiliki indera keenam pada usia 12 tahun, ketika ia mengunjungi pamannya yang sedang mendekati kematian.
Saat itulah ia mencium aroma yang tidak bisa dirasakan oleh anggota keluarga lainnya di ruangan yang sama dengan sang paman.
“Malam sebelum ia meninggal, aku mencium aroma aneh ini, sejenis bau busuk manis yang hambar di rumah. Aku pikir itu bau dari jenazah karena aku belum pernah mencium aroma itu sebelumnya, tetapi tidak ada seorangpun yang merasakannya,” cerita Ari Kala, seperti dilansir dari StoryTrender, Rabu (28/5/2018).
Ia menambahkan, dirinya menyadari kemudian itulah aroma kematian yang sering ia cium.
Baca juga:Inilah Pesta-pesta Hedon Zaman Dulu, Sakral tapi Penuh Kemesuman
Sejak itulah ia mengalami hal yang sama di sekitar orang dengan penyakit berat atau orang sangat tua. Jumlahnya sudah tidak terhitung lagi.
Apakah ia merasa senang bisa mengetahui hal tersebut?
Ternyata, Ari menggambarkan kekuatan cenayangnya sebagai sebuah ‘beban’.
Alasannya, ia tidak mampu menyelamatkan nyawa seseorang dan tidak pernah mengatakan apa yang ia ketahui karena hal itu ‘bukan bagiannya’.
Ia bilang, ia ingin menggunakannya untuk mengatakan sesuatu, bagaimanapun juga ia menyadari itu bukan tugasnya.
Ia juga tidak berusaha keras mengembangkan kemampuannya karena itu tidak berguna.
Bagaimana mungkin hal itu bisa membantu seseorang. Bagaimana mungkin ia bisa mendekati orang asing dengan aroma ini dan membantu mereka.
“Bagaimana jika mereka tidak tahu akan segera meninggal? Bila aku katakana para mereka apa yang tidak mereka pedulikan, itu bisa jadi masalah besar. Aku tidak melihat bagaimana aku mencampuri takdir mereka,” kata Ari Kala, seperti dilansir dari StoryTrender, Selasa (29/5/2018).
Sang cenayang percaya setiap orang memiliki suatu potensi cenayang yang tertekan oleh kondisi sosial sejak usia dini.
Kemudian Ari mempelajari dunia spirituali setelah ia menjadi mulai tertekan dengan pekerjaan sebagai seorang sekretaris di sebuah kantor hukum besar di Sydney.
Kini ia menjadi seorang cenayang wanita, yang sebagian besar berhubungan dengan komunitas ilmu sihir.
Para muridnya berusia 25 hingga 45 tahun yang ingin menggunakan kemampuan cenayang mereka dengan cara yang berguna.
Kata Ari lagi, setiap orang punya akses akan kemampuan cenayang mereka, tetapi biasanya ditekan.
Anak-anak disebutkan menumbuhkan kemampuan itu sejak usia dini.
“Mereka diharapkan untuk menahannya, menenangkannya, dan bertingkah senormal mungkin. Mereka juga dibilang bahwa imajinasi mereka tidak nyata, yang menyebabkan kemampuan cenayang mereka meredup,” kata Ari.
Sebagai seorang anak ia tidak bisa membaca emosi orang dan selalu mengimpikan sesuatu akan terwujud.
Orang-orang tidak senang akan hal itu, dan ketika ketakutannya semakin membesar akan disalahkan, ia meredupkan kemampuan tersebut.
Itu sebabnya, ia tertekan dengan pekerjaan dari jam 9 pagi hingga 5 sore, tetapi kemudian ia menyadari mendapat suatu panggilan.
“Aku kehilangan beberapa teman dan keluarga, tetapi itulah keputusan terbaik yang pernah aku lakukan,” aku Ari.
Kini ia mempelajari memperkuat kemampuannya. Kemampuan itu menarik apapun yang diinginkan, entah klien, uang, atau kehidupan yang diimpikan.
“Apa yang aku gunakan menarik komentar negatif dari pembully di internet, tetapi aku belajar bahwa tidak masalah menjadi aneh, dan hanya menertawakan saja,” tutup Ari