Intisari-Online.com – Suami-istri cekcok, seluruh negara repot. Itulah yang terjadi kalau yang cekcok adalah Putra Mahkota Kerajaan Inggris dengan istrinya. Kerepotan itu bukan hanya karena sekadar usil, tapi karena melibatkan banyak hal dan kepentingan, termasuk – apa lagi – kalau bukan uang.
Andrew Morton, penulis buku Diana, Her True Story mungkin orang paling bahagia di Inggris saat ini. Sebelum dilempar ke pasaran bulan Juni lalu, bukunya sudah dicetak ulang 4 kali (100.000 kopi) untuk melayani pesanan.
Dengan harga sekitar Rp 56.000,- buku itu bagaikan bom waktu yang meledak sebelum waktunya. "Ledakan"-nya konon paling hebat sejak peristiwa Raja Edward VIII memilih mundur dari takhta demi Ny. Wallis Simpson.
Yang menjadi picunya adalah pemuatan secara berkala isi buku itu oleh Koran The Sunday Times. Pada nomor pertamanya, dimuat 7 Juni lalu, dipaparkan betapa menderitanya Diana di awal perkawinannya sampai berkali-kali ia mencoba bunuh diri.
Baca juga: Kata-kata Penuh Kegetiran yang Diucapkan Lady Diana Saat Melabrak Wanita Perebut Suaminya
Yang pertama, ketika sedang mengandung tiga bulan putra sulungnya, Pangeran William, ia menjatuhkan diri di tangga sampai terguling-guling ke lantai bawah. Pernah juga ia menubrukkan diri ke lemari hiasan dari kaca di Istana Kensington.
Pada kesempatan lain ia menyilet pergelangan tangannya dengan pisau cukur. Diana kabarnya juga pernah melukai diri sendiri dengan pemotong jeruk, bahkan ketika bertengkar hebat dengan Charles ia memotong diri dengan pisau saku.
Tapi menurut Morton, Diana hanya ingin minta perhatian suaminya.
Jangan di depan umum, dong!
Cerita yang begitu sensasional itu semakin menjadi dramatis, karena apa pun yang dilakukan Diana untuk menarik perhatian dan kasih sayang suaminya, sang Putra Mahkota Kerajaan Inggris tetap saja acuh tak acuh.
Malah ketika ia pingsan dalam acara pembukaan Expo '86 di Vancouver, Charles malah menegur, "Kalau akan pingsan, jangan di depan umum dong!"
Baca juga: Inilah Alasan Putri Diana Menolak Mengenakan Sepatu dari Brand Chanel
Padahal Diana menderita depresi berat. Maklum wanita pemalu yang pernah terkenal sebagai "Shy Di" itu mendadak jadi tokoh pujaan rakyat Inggris.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR