Intisari-online.com - Beberapa negara di dunia ini mungkin mempunyai tradisi dan ciri khas masing-masing.
Beberapa di antaranya juga termasuk larangan yang ditetapkan oleh pemerintah dan beberapa di antaranya mungkin akan terdengar aneh di telinga kita.
Namun pemerintah dari berbagai negara tidak asal dalam membuat larangan tersebut.
Mereka mengklaim bahwa larangan tersebut untuk kebaikan rakyat dan untuk alasan lain seperti keamanan dan moralitas.
Nah, dari sekian banyak larangan tersebut, ada yang bertahan lama sampai saat ini, ada juga yang dicabut.
Baca Juga : Kisah Reuni Singa dan Tuannya yang Berpisah 7 Tahun Bikin Hati Meleleh
Inilah beberapa daftar larangan aneh yang ditetapkan beberapa negara di Asia.
1. Jepang melarang menari di klub hingga lebih dari tengah malam. Tapi larangan itu dicabut setelah 67 tahun berlalu
Aturan 'feuiho' didirikan di Jepang pada tahun 1947, setelah Perang Dunia II sebagai undang-undang anti-prostitusi.
Pada saat itu, klub dansa dianggap sebagai 'Perusahaan Hiburan Dewasa', dan menari setelah tengah malam membutuhkan lisensi khusus.
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Jepang telah tumbuh menjadi negara yang maju dan berkembang pesat, tetapi larangan usang ini tetap berlaku selama beberapa dekade.
Seorang musisi Jepang terkenal di Ryuichi Sakamoto memimpin kampanye untuk menghapus larangan tersebut, dan memperoleh lebih dari 150.000 tanda tangan persetujuan pada tahun 2015.
Akibatnya, pemerintah mulai membuat undang-undang baru. Tetapi butuh satu tahun untuk mulai berlaku.
Baca Juga : Asyik Berlibur, Bocah Tak Sengaja Temukan Pedang Legendaris Excalibur Milik Raja Arthur
2. Dilarang mengenakan Jeans Biru, Korea Utara
Korea Utara terkenal karena larangan konyol di bawah pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong Un.
Larangan ini berfungsi untuk mempromosikan budayanya sendiri,dan tidak membiarkan pengaruh Barat merembes ke negara mereka.
Namun, negara itu mengalami kehancuran pada tahun 2016, ketika blue jeans dan piercings berhasil masuk ke daftar barang terlarang.
Pemerintah melaksanakan larangan ini di provinsi North Hamgyong dan Yangang. Sebab wilayah di mana publik memiliki akses yang lebih baik ke tren dan kejadian dari seluruh dunia.
Rezim kaku Kim Jong-un secara tegas menentang budaya AS dan orang-orang yang dianggap bersalah karena terlibat dalam 'perilaku anti-sosialis' dapat diarahkan ke kamp kerja paksa.
Tidak hanya itu, rezim ini menunjuk beberapa remaja sebagai 'inspektur' yang berkeliling jalan mencari orang-orang yang melanggar aturan berpakaian yang baru.
Baca Juga : Masih Ingat Kakek 75 Tahun yang Nikahi Gadis Berusia 25 Tahun? Begini Kondisi Keduanya Sekarang
Source | : | unbelievable-facts.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR