Dengan simbol titik, masyarakat kala itu bisa membedakan 1 dan 10, angka 10 lebih besar dari 1.
Baca Juga: Pesona Janda-janda Muda di Batavia, Lebih Menarik Ketimbang Gadis Perawan
Ia menyebut, ide nol tersebut sudah dikenal tapi belum sampai mempelajari sifatnya. Misalnya, nol sebagai unsur identitas penjumlahan misal nol tambah 10 sama dengan 10.
Itu belum diketahui pasa masa Babilonia.
“Sejak abad kelima barulah ada dokumen India yang menulis tentang bilangan nol.
Yang saya tahu bangsa India lebih awal mengenal nol (sebagai bilangan tersendiri),” ujar matematikawan ini.
Dokumen tersebut adalah Aryabhatiya, buku itu mengulas nol sebagai bilangan tersendiri.
Nol sebagai bilangan yang nilainya sama dengan penjumlahan 2 dan -2.
Karena buku itu, India kerap disebut sebagai bangsa pertama yang mendefinisikan nol.
Dr George Gheverhe Joseph, seorang matematikawan, menuliskan dalam bukunya The Crest of the Peacock; Non European Roots of Mathematics, bahwa India mendefinisikan nol pada tahun 458 Masehi.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR