Dengan Jaring-Jaringnya, Jutaan Laba-Laba Menutupi Daerah di Argentina sehingga Disebut Lendirnya Setan

Moh Habib Asyhad

Editor

Dengan Jaring-Jaringnya, Jutaan Laba-Laba Menutupi Daerah di Argentina sehingga Disebut Lendirnya Setan
Dengan Jaring-Jaringnya, Jutaan Laba-Laba Menutupi Daerah di Argentina sehingga Disebut Lendirnya Setan

Intisari-Online.com -Jutaan laba-laba menutupi sebuah daerah di Argentina dengan jaring-jaringnya—yang kemudian ditinggalkan. Saking banyak dan luasnya jaring-jaring itu, masyarakat setempat kemudian menyebut daerah itu dengan dengan “baba del diablo” atau “the slime of the devil”; jika diterjemahkan ke Bahasa adalah “lendirnya setan”.

Fenomena ini berawal ketika ribuan laba-laba menginvasi sebuah daerah di wilayah El Destino, sebuah kelompok pedesaan yang letaknya sekitar 10 mil dari kota Lezama, Argentina, Amerika Selatan.

Dilansir oleh Mirror.co.uk, Masyarakat yang tinggal di sekitar daerah itu mengklaim laba-laba itu muncul setelah hujan deras yang menyebabkan banjir. Ribuan laba-laba itu keluar dari sarang-sarang mereka terutama yang berada di daerah dataran rendah. Tak lama kemudian, rombongan laba-laba itu menyerbu permukiman terdekat, dan mulai menebar jaring-jaring.

Beberapa orang melihat momen itu langsung mengabadikannya lewat kamera dan mengunggahnya ke jejaring sosial yang mereka punya. Dari foto-foto yang terpampang bebas di internet, laba-laba itu terlihat menanam jaring-jaringnya di banyak tempat, di pepohonan, tiang-tiang listrik, juga rambu-rambu lalu lintas.

Jutaan laba-laba itu memasang jaring-jaring mereka di peppohonan, tiang listrik, bahkan rambu-rambu lalu lintas/Mirror.co.uk

Saking banyaknya jaring-jaring itu, masyarakat setempat menyebutnya dengan “baba del diablo” atau “the slime of the devil” yang jika diterjemahkan ke Bahasa menjadi “lendirnya setan”.

Sementara itu, pejabat setempat mengimbau kepada masyarakat supaya tidak khawatir dengan jaring-jaring tersebut. Laba-laba yang menyebar jaring-jaring itu diklaim dari jenis yang tidak berbahaya. Meskipun begitu, masyarakat menyebut fenomena itu sebagai sesuatu yang sungguh ekstrem.