Intisari-Online.com - Vayron Jonathan Nakada Ludena (30) ditangkap polisi setelah dirinya siuman dari koma selama delapan hari. Penangkapan pria asal Peru tersebut dilakukan atas sangkaan pembunuhan berantai terhadap enam warga di sebuah kota di utara Tokyo, Jepang, September lalu.
"Tersangka diduga terjatuh dari lantai dua rumah korban usai mengeksekusi empat korban di rumah tersebut," ujar polisi setempat seperti dilaporkan Japan Today, Kamis (8/10/2015).
Saat itu, tersangka diduga telah membunuh empat korban yaitu Miwako Kato (41) dan dua anak perempuannya, Haruka (7) Misaki (10), serta Kazuyo Shiraishi (84) di Prefektur Saitama pada 16 September.
Tersangka sendiri sempat tak sadarkan diri usai terjatuh dari lantai dua dan mendapati dirinya siuman di rumah sakit delapan hari kemudian.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mengatakan, barang bukti ditemukan dari tempat kejadian perkara pembunuhan yang diduga dilakukan tersangka. "Jejak kaki tersangka cocok di TKP pembunuhan yang kami selidiki," papar Polisi.
Sebelumnya, tersangka juga diduga telah melakukan pembunuhan dua warga di kawasan Kumagaya, Saitama. Menurut catatan polisi, tersangka dicurigai telah menusuk Minoru Tasaki (55) dan istrinya Misae (53) di rumah mereka di Kumagaya, Saitama pada 14 September.
Hasil investigasi membuktikan, DNA yang ditemukan di rumah Minoru cocok dengan milik Vayron. Sebuah pesan berbentuk tulisan dari darah di dinding rumah korban diyakini telah diolesi oleh tersangka.
Saat ini, tersangka telah diamankan dan dipindahkan dari rumah sakit ke sel tahanan kantor polisi Kumagaya pada Kamis waktu setempat.
"Tersangka sudah pulih dan bisa berjalan tanpa bantuan. Dia juga cukup kooperatif untuk memberikan keterangan dalam penyelidikan kasus ini, meski lewat bantuan penerjemah," papar polisi.
Namun Vayron membantah semua sangkaan yang diarahkan kepadanya.
(Tangguh Sipria Riang/kompas.com)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR