Andrey Tewas Setelah Jatuh dari Gedung Berlantai 9 saat Hendak Berfoto untuk Instagram

Ade Sulaeman

Editor

Andrey Tewas Setelah Jatuh dari Gedung Berlantai 9 saat Hendak Berfoto untuk Instagram
Andrey Tewas Setelah Jatuh dari Gedung Berlantai 9 saat Hendak Berfoto untuk Instagram

Intisari-Online.com - Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga. Peribahasa itu langsung terlintas di ingatan ketika mendengar berita soal nasib tragis yang dialami Andrey R., seorang remaja 17 tahun asal Rusia.

Dia benar-benar jatuh dari ketinggian, tepatnya dari sebuah gedung berlantai 9, ketika hendak mengambil foto untuk diunggah ke Instagram.

Laporan PetaPixel yang dirangkum Nextren, Senin (5/10/2015) menyebutkan bahwa Andrey memang dikenal gemar melakukan fotografi "rooftopping" alias kegiatan mengambil foto mendebarkan di tempat-tempat tinggi yang bisa membuat dengkul lemas.

Akun Instagramnya dipenuhi rangkaian gambar yang diambil di ketinggian, berupa atap gedung atau struktur lain yang menjulang tinggi di atas tanah.

Anak-anak muda di Rusia memang gemar melakukan rooftopping, tanpa alat pengaman yang memadai pula. Andrey sendiri dikenal biasa mendaki gedung di kota asalnya, Vologda, sekitar 450km di utara Moskow.

Sewaktu terjatuh pun, Andrey sedang berupaya menjepret foto di ketinggian dengan cara baru. Dia memasang tali tambang di tubuhnya dan berpura-pura "terjun" untuk mendapat foto yang dramatis.

Sayang, tali terputus dan tubuh Andrey meluncur deras menghantam tanah. Dia meninggal 2 jam kemudian setelah sempat dilarikan ke rumah sakit.

Kegiatan "selfie" atau menjepret foto "narsis" di situasi berbahaya seperti yang dilakukan Andrey belakangan menjadi sorotan karena banyak memakan korban jiwa.

Bahkan, sebuah statistik menunjukkan bahwa selfie lebih banyak menimbulkan kematian dibanding serangan ikan hiu.

Selain kasus Andrey, misalnya, pada tahun ini seorang turis Jepang dilaporkan tewas setelah mencoba mengambil selfie di monumen Taj Mahal, India. Ada juga seorang pria di Spanyol yang meninggal gara-gara mencoba narsis di depan seekor banteng ngamuk.

Di Rusia, persoalan selfie yang berbahaya ini sudah demikian menarik perhatian sehingga pihak pemerintah berinisiatif menyebar brosur mengenai panduan selfie yang "aman".

(kompas.com)