Intisari-Online.com – Saat kita berpuasa, setidaknya perut akan kosong selama 13- 14 jam.
Padahal, hanya dalam 6-8 jam saja produksi asam lambung akan meningkat jika perut dibiarkan kosong.
Maka tidak heran kalau ada sebagian orang merasakan gejala yang tidak enak pada perut. Apalagi kalau terdapat riwayat sakit mag, bisa-bisa kumat.
Kalau sudah begitu, apakah harus berhenti berpuasa? Tentu saja tidak.
Baca juga: Amankah Berbuka Puasa dengan Es Teh? Ini Faktanya Berdasarkan Sains!
Kalau kita bukan penderita mag akut dengan gejala mual, muntah, dan nyeri hebat di perut, maka berpuasa masihlah aman.
Peningkatan asam lambung biasanya terasa mengganggu di minggu pertama berpuasa.
Namun, lama kelamaan gejala tersebut akan hilang sendirinya, seiring tubuh mengenali pola makan yang tidak biasa tersebut.
Perhatian khusus juga wajib ditujukan pada jenis asupan makanan dan minuman. Khususnya bagi penderita sakit mag, hindari makanan yang memicu gejala makin parah.
Seperti makanan yang mengandung banyak gas dan serat tertentu seperti kol, kedondong, dan sawi.
Hindari pula makanan dan minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung seperti kopi, minuman beralkohol, minuman bersoda, minuman yang asam, dan susu.
Baca juga: Puasa Tetap Fit Meski Jadwal Menghimpit dengan Porsi yang Seimbang
Cokelat dan keju merupakan makan-an yang sulit dicerna, sebaiknya hindari makanan ini saat sahur dan berbuka.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR