Soalnya, platform alat itu mengelilingi seluruh batang pohon. Tidak hanya satu sisi saja.
Baca juga: Inilah 5 Manfaat Yang Mengejutkan Dari Kurma
Pemungutan hasil buah yang sudah masak pohon pun bisa lebih berhati-hati, tidak merusak buah begitu banyak seperti dengan cara konvensional dulu, ketika dompolan buah dimasukkan ke dalam karung dan diturunkan dengan tambang, terbentur-bentur batang boncel.
Sesudah bungadiserbuki, muncullah buah itu dalam dompolan bertangkai panjang, seperti dompolan buah "pinang, tapi lebih kecil. Dengan pinang, Areca catechu, kurma memang masih pernah keponakan jauh, sama-sama dari suku Arecaceae atau Palmae.
Nama, Palmae dipertahankan, meskipun ada usul memakai nama Arecaceae, karena pertimbangan, nama suku mestinya berasal dari nama salah satu marga yang tipikal bagi suku itu. Misalnya Arecaceae dari Areca. Sialnya, suku Palmae tidak ada marganya yang bernama Palma.
Bisa diatur
Selama tumbuh menunggu masaknya bakal buah menjadi buah ini, dompolan tidak boleh terganggu. Kalau ada hujan jatuh, buah muda itu bisa rontok karena mondoknya di rumah dompolan masih labil.
Karena itu, para pekebun yang tak mau ambil risiko gagal, selalu melindungi dompolannya dengan belongsong (bungkus) kertas. Tapi buah dompolan diseleksi dulu sebelum dibelongsong. Hanya yang mulus dan kira-kira bisa besar saja yang dipertahankan.
Baca juga: Makan Kurma Mampu Meningkatkan Memori
Lainnya dipotong dan dibuang. Pembelongsongan ini juga bermaksud melindungi buah jangan sampai diserbu burung bulbul atau serangga jahanam.
Dengan penyerbukan oleh tangan itu, pekebun kurma sekarang bisa menyetel kapan ia akan menghasilkan buah kurma agar bisa memenuhi permintaan pasar. Kalau bulan puasa jatuh pada bulan Maret seperti tahun 1992, penyerbukan bunga sudah dilakukan 5 – 6 bulan sebelumnya.
Yaitu bulan Oktober tahun sebelumnya. Pas musim kering dan memang cocok waktunya untuk penyerbukan dan pembuahan. Buah kurma memang masak dalam waktu 5 bulan.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR